SEPUTAR CIBUBUR - Taper Tantrum adalah sebutan dari efek pengumuman kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) pada tahun 2013.
Hal itu langsung memukul kurs sejumlah negara berkembang. Taper tantrum juga disebut demikian karena efek itu langsung muncul walaupun tindakan kebijakan moneter belum dilakukan.
Indeks dolar Amerika Serikat (AS) bangkit dari level terendah nyaris 3 tahun terakhir.
Kenaikan yield obligasi (Treasury), ekspektasi membaiknya perekonomian, serta prospek melesatnya inflasi membuat "bisik-bisik" pengurangan nilai pembelian aset (quantitative easing/QE) atau yang dikenal dengan istilah "tapering" oleh bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) muncul ke pasar.
Hal tersebut yang menjadi pemicu penguatan dolar AS belakangan ini.
Baca Juga: Rupiah Mengamuk Menjelang Idul Fitri
Hasil dari rapat Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) pada April akan dipublikasikan pada pukul 14:00 waktu setempat atau dini hari waktu Indonesia.
Investor akan mengamati hasil rapat dari bank sentral Negeri Paman Sam tersebut untuk indikasi apa pun mengenai pandangan Fed tentang kenaikan inflasi dan kapan mungkin mulai merubah kebijakan dovish-nya menjadi hawkish.***