SEPUTAR CIBUBUR – Setelah kasus investasi bodong binary option terungkap, kini giliran satu per satu skandal penipuan robot trading perdagangan mata uang asing (foreign exchange/FX) terekspos ke media massa dan media sosial.
Janji robot trading memang sangat menggiurkan, dapat mewujudkan mimpi seorang untuk cepat kaya dengan usaha yang sangat minimal, sehingga tidak heran jika berbagai kalangan masuk dalam ‘jeratannya’.
Untuk yang belum paham dengan robot trading ini, dapat dijelaskan secara sederhana bahwa robot trading merupakan suatu algoritma yang didesain untuk mempermudah aktivitas trading forex di mana yang mengeksekusi jual dan beli pasangan mata uang adalah robot.
Baca Juga: Layangan Putus Binary Option, Uang Duka Pun Ikut Melayang
Bagi investor yang memiliki Robot trading, maka keputusan buy and sell suatu instrumen investasi atau pasangan mata uang diserahkan pada robot yang bisa meminimalkan adanya fear and greed (ketakutan dan keserakahan).
Dengan robot trading diharapkan tingkat akurasi keputusan mendapatkan cuan jelas lebih tinggi, daripada menggunakan feeling manusia.
Nyatanya, selama ini memang banyak memberikan keuntungan yang spektakuler kepada investor robot trading, yang membuat robot trading sangat prospektif bagi investasi di masa depan.
Namun di Indonesia yang literasi keuangan masyarakatnya rendah, banyak disalahgunakan. Robot yang seharusnya membantu aktivitas jual beli instrumen keuangan, justru menjadi arena menjarah uang nasabah/investor.
Baca Juga: Pesan Netizen ke Doni Salmanan : Tetap Merendah dan Sederhana, Sebentar lagi Ganti Baju Tahanan