SEPUTAR CIBUBUR - Anggota Komisi VI DPR RI Achmad Baidowi menilai keputusan pemerintah mendorong PT Bank Syariah Indonesia Tbk mengakuisisi unit usaha syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk merupakan langkah tepat untuk memperkuat industri keuangan syariah.
Dianggap tepat, karena langkah ini diyakini dapat meningkatkan penetrasi pasar. Karena itu Baidowi sepakat dengan rencana konsolidasi seluruh bank syariah pelat merah dalam satu atap.
“Saya kira bagus karena tinggal BTN Syariah yang belum dilebur ke BSI,” kata kepada wartawan beberapa waktu lalu, di Jakarta.
Baca Juga: Kasus Satrio Arismunandar Versus BTN Capai Titik Temu, Salah Satunya Sepakat Tak Ada Pengosongan
Baidowi optimis, dengan bergabungnya BTN Syariah di tubuh BSI, akan menjadi suntikan tenaga baru bagi industri keuangan syariah.
Apalagi aset dan keahlian khusus BTN dalam menggarap pembiayaan perumahan akan menjadi modal kuat BSI masuk dalam daftar 10 bank syariah terbesar di dunia.
Per Maret 2022, aset UUS milik BTN sebesar Rp 37,35 triliun. Dia menambahkan Indonesia sudah sepatutnya memiliki bank syariah berstatus BUMN dengan kemampuan yang komprehensif. Potensi ekonomi syariah di negara ini terbilang komplit.
Saat ini Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia. Jumlah penduduk muslim di Tanah Air mencapai 229 juta jiwa atau sekitar 87,2 persen dari total populasi.