Network
SEPUTAR CIBUBUR - Dikabarkan perusahaan software raksasa AS Microsoft akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal akibat kondisii perekonomian global yang melambat Diperkirakan karyawan yang akan terkena PHK mencapai 5% dari total karyawan Microsoft yang berjumlah lebih dari 220 ribu orang.
Microsoft Corp. berencana memangkas ribuan pekerja dimana diperkirakan pemangkasan akan dilakukan pada divisi sumber daya manusia serta divisi engineering. Pelaksanaan PHK ini menurut beberapa sumber akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan.
Pengurangan ini menjadi yang terakhir diberitakan perusahaan teknologi AS usai Amazon dan Meta Inc. mengumumkan hal yang sama sebelumnya karena perlambatan permintaan dan buruknya prospek ekonomi global.
Baca Juga: IHSG Hari ini 18 Jan 2023 Berpotensi Naik, bursa AS dan Asia Pasifik Bergerak Variatif
Langkah penghematan dengan melakukan PHK ini telah diumumkan sejumlah perusahaan sektor teknologi di AS karena mereka menghadapi perlambatan permintaan dan prospek ekonomi yang memburuk tahun ini.
Langkah Microsoft ini kemungkinan mengindikasikan bahwa sektor teknologi masih akan melakukan pengurangan tenaga kerja."Dari perspektif gambaran besar, putaran PHK yang tertunda di Microsoft menunjukkan lingkungan tidak membaik, dan kemungkinan terus memburuk," kata analis Morningstar Dan Romanoff seperti dikutip oleh kantor berita Reuters.
Bloomberg News melaporkan, perusahaan berencana untuk memangkas pekerjaan di sejumlah divisi teknik pada Rabu (18/1). Sementara menurut Insider, Microsoft kemungkinan juga memangkas perekrutan staf hingga sepertiga.
Hingga 30 Juni 2022, Microsoft memiliki 221.000 karyawan tetap, termasuk 122.000 di Amerika Serikat dan 99.000 secara internasional. Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi di perusahaan-perusahaan startup dan raksasa teknologi sejak tahun lalu.
Baca Juga: Ini Kriteria SDM agar Tugas Kepolisian Berjalan Baik
