Network
SEPUTAR CIBUBUR - Kepolisian Daerah Jawa Timur akhirnya menetapkan crazy rich Surabaya Wahyu Kenzo sebagai tersangka dan menahannya dalam kasus investasi robot trading yang merugikan korban mencapai hampir Rp9 triliun dari korban yang diperkiraan mencapai 25 ribu orang.
"Korban tak hanya dari Indonesia saja, tapi ada yang berasal dari negara-negara yang lain," kata Kapolda Jatim Irjen Pol. Toni Harmanto di Mapolda setempat, Surabaya, Rabu, 8 Maret 2023.
Dari hasil keterangan (dari proses penyidikan) sementara, kata Toni, diperkirakan kerugian (korban) mencapai hampir Rp9 triliun, dengan prakiraan jumlah korban kurang lebih 25 ribu orang.
Baca Juga: Tipu 25 Ribu Orang, Bos Robot Trading ATG Wahyu Kenzo Kantongi Rp9 Triliun
Kasus yang berhasil diungkap oleh Polres Kota Malang itu, kata Toni, termasuk fantastis dalam hal kerugian dan jumlah korbannya. Karena itu Polda Jawa Timur membantu sepenuhnya Polresta Malang memproses hukum perkara tersebut.
"Pelaku diduga melakukan tindak pidana berkaitan dengan undang-undang perdagangan, ITE dan pencucian uang," kata Toni.
Sementara itu, Kapolresta Malang Kota Kombes Pol. Budi Hemanto menerangkan kasus ini bermula ketika salah satu anggota robot trading berinisial MY melaporkan Wahyu Kenzo ke Polresta Malang beberapa bulan lalu.
Baca Juga: Profil dan biodata Wahyu Kenzo, Bos Robot Trading ATG, Crazy Rich Surabaya
Ceritanya, Wahyu Kenzo yang mendirikan bisnis robot trading meminta RE untuk datang menemui korban agar mempresentasikan soal robot trading dengan bendera Auto Trade Gold (ATG) pada Juli 2021.
