SEPUTARCIBUBUR- Ayat renungan kita pada saat ini terdapat dalam Amsal 16:32 tertulis demikian:
“Órang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.”
Alexander Agung adalah pemimpin Makedonia pada umur 16 tahun. Ia menjadi seorang jenderal yang meraih berbagai kemenangan di usia 18 tahun dan ia menjadi raja di usianya yang ke 20 tahun.
Baca Juga: Kejagung Geledah Rumah Harvey Moeis dan Periksa RBT
Namun Alexander meninggal di usia 33 tahun karena mabuk alkohol. Alexander Agung telah mengalahkan dan menaklukkan berbagai bangsa di dunia tapi ia tidak berhasil menaklukkan dirinya sendiri.
Ia tidak dapat mengalahkan hawa nafsunya, ia tidak dapat mengendalikan dirinya. Sebelum kematiannya Alexander Agung sedang berpesta dengan 20 orang tamunya di sebuah tempat di Babylonia.
Dia mulai minum minuman keras bersama kedua puluh tamunya itu. Ada 20 gelas alkohol yang ia habiskan dan setelah itu ia meminta diberikan minuman beralkohol di gelas hercules, sebuah gelas yang sangat besar kapasitasnya.
Baca Juga: KSAD Jenderal Maruli Simanjunta Minta Maaf Terkait Ledakan Amunisi di Gunung Putri, Bogor
Ia meminum semuanya untuk menghormati temannya bernama Proteas. Setelah itu ia meminta segelas hercules lagi diisi dengan alkohol secara penuh dan meminumnya lalu iapun jatuh tidak sadarkan diri dan beberapa hari kemudian meninggal.
Sabar berbicara tentang pengendalian diri, menguasai diri juga sama, ini berbicara tentang mengendalikan hawa nafsu dan keinginan, mengendalikan amarah, emosi dan berbagai hal dalam diri kita.
Setiap hari kita berjuang bukan melawan penjajah, bukan melawan musuh dan tidak selalu kita melawan iblis, tapi setiap hari kita melawan diri kita sendiri.
Melawan keinginan-keinginan yang tidak baik, melawan semua hawa nafsu buruk yang bertentangan dengan kehendak Tuhan, dan kita harus memenangkannya.
Kita harus dapat mengalahkan semua hawa nafsu dan keinginan yang tidak benar.
Dengan kekuatan sendiri kita tidak akan bisa, kita perlu mengandalkan kekuatan roh kudus untuk mengatasinya dan belajar untuk selalu tunduk pada keinginan roh sehingga kita tidak dikuasai oleh keinginan daging.
Penguasaan diri adalah bagian dari sembilan buah roh. Penguasaan diri ini merupakan kehendak Tuhan untuk kita miliki dan tunjukkan setiap hari.
Penguasaan diri memerlukan pemahaman yang begitu dalam tentang emosi kita, keinginan-keinginan kita dan perilaku kita.
Kita perlu mengerti diri kita, apa kelemahan kita dan kita perlu memiliki kesadaran yang tinggi, berusaha memahami bagaimana emosi kita muncul.
Apa saja hasrat dalam hati kita dan bagaimana cara kita meresponnya. Penguasaan diri memberikan kita kemampuan untuk tidak tergesa-gesa dalam menghadapi keadaan sulit ataupun konflik.
Untuk dapat menguasai diri perlu disiplin dan ketaatan pada kehendak Tuhan. Kita perlu tunduk dan berserah menyerahkan diri sepenuhnya kepada apa yang Tuhan mau.
Tanpa penguasaan diri kita akan jatuh dalam hal-hal yang dapat merugikan ataupun menghancurkan diri kita secara jangka panjang.
Tapi dengan penguasaan diri kita dapat menunda kepuasan sesaat demi kemuliaan di masa depan.
Adakah diantara kita yang sudah terjerumus dalam tindakan yang salah akibat tidak menguasai diri, mari masih ada kesempatan untuk berjalan ke arah yang lebih baik sesuai kehendak Tuhan.
Kalau saat ini ada diantara kita yang sedang tergoda untuk melakukan sesuatu yang dilandasi hawa nafsu atau keinginan yang berlawanan dengan kehendak Tuhan yang dapat menghancurkan kehidupan kita, mari kembali sadar dan bergantung pada kekuatan roh kudus untuk menolong kita menguasai diri.
Agar hidup kita selalu ada dalam jalur kebenarannya dan berkemenangan dalam rencana Tuhan. ***
Sumber: Youtube Suara Injil