Jenazah Paus Benediktus XVI Dapat Tepuk Tangan, Ini Penjelasan Padre Marco

- 6 Januari 2023, 23:23 WIB
Misa Requiem Paus Benediktus XVI. Foto: tangkapan layar Youtube
Misa Requiem Paus Benediktus XVI. Foto: tangkapan layar Youtube /

SEPUTAR CIBUBUR – Mungkin sebagian orang menilai aneh atau janggal ketika 12 Gentiluomini yang saban hari mendampingi aktivitas publik Paus Fransiskus di Vatikan mengangkat peti jenazahnya dan membawa ke dalam Basilika Santo Petrus, dan selanjutnya ke dalam Katakombe untuk disemayamkan, saat itu juga tepuk tangan membahana di Lapangan Santo Petrus Vatikan.

Hal itu diungkapkan Romo Markus Solo Kewuta SVD, pejabat Vatikan asal Indonesia yang menjadi saksi langsung Misa Requiem hingga proses pemakaman yang berlangsung Kamis, 5 Januari 2023.

Baca Juga: Misa Requiem Paus Emiritus Benediktus XVI Dihadiri Puluhan Ribu Umat

“Mendengar dan melihat itu, banyak orang kaget dan bertanya-tanya, mengapa di dalam perasaan kedukaan besar seperti itu, orang bertepuk tangan? Biasanya aksi tepuk tangan diasosiasikan dengan sebuah kesempatan biasa, atau bahkan ramai dan jauh dari suasana duka. Apalagi tepuk tangan dinilai sebagai sebuah aksi kebahagiaan. Oleh karena itu, banyak orang melihatnya sebagai sebuah yang tidak etis, tidak masuk akal, bahkan sebuah skandal,” sebut Padre Marco, sapaan akrab Rm Markus Solo.

Paus Emiritus Benediktus XVI. Foto: tangkapan layar youtube Padre Marco
Paus Emiritus Benediktus XVI. Foto: tangkapan layar youtube Padre Marco
Ia lantas menjelaskan, tepuk tangan dikenal di berbagai kalangan budaya sebagai sebuah gestikulasi manusia yang mewakili bahasa oral manusia. Entah sejak kapan gestikulasi tepuk tangan lahir di dalam kehidupan manusia, tidak diketahui. Bisa dibayangkan, dulu kala, ketika bahasa-bahasa belum terbentuk, tepuk tangan merupakan sebuah bahasa yang kerap digunakan, kadang dengan arti yang berbeda dari sekarang. Tepuk tangan dinilai memiliki kekuatan psikologis besar yang bisa membahasakan kedalaman perasaan manusia. Oleh karena itu, gestikulasi ini sangat kerap digunakan di dalam kehidupan sehari-hari, karena manusia selalu berbicara setiap hari.

Apa itu tepuk tangan sebenarnya? Padre Marco menguraikan lebih lanjut. Kebanyakan bahasa besar dunia dari rumpun Indo-Eropa mengadopsi kata bahasa Latin „applausus“. Bahasa Jerman menggunakan kata Applaus. Bahasa Inggris menggunakan kata „applause“. Bahasa Italia mamakai kata „applauso“. Bahasa Spanyol „aplausos“. Bahasa Portugis „aplausos“. Bahasa Belanda „applaus“. Bahasa Prancis „applaudissement“, dan seterusnya.

“Kata applausus dari bahasa Latin itu berarti setuju, sepakat, pengakuan, persetujuan,” tutur Padre Marco.

Baca Juga: Paus Emiritus Benediktus XVI Memang Dicintai Banyak Orang, Ini Buktinya

Bahasa-bahasa lain yang mengadopsi kata bahasa Latin ini, sambung Padre Marco, juga umumnya setia pada makna asli di atas. Umumnya tepuk tangan adalah sebuah aksi setuju, sepakat, dukungan, pengakuan. Jadi artinya luas dan bervariasi. Bahasa Jerman malah meletakkan „Applaus“ dalam pemahaman yang lebih luas, yakni aklamasi, selamat, penghormatan, eulogi atau pujian.

Paus FraMisa Requiem Paus Benediktus XVI sebelum menuju Katakombe. Foto: tangkapan layar Youtube
Paus FraMisa Requiem Paus Benediktus XVI sebelum menuju Katakombe. Foto: tangkapan layar Youtube
Lalu apa relevansinya dengan tepuk tangan di Lapangan Santo Petrus Vatikan kemarin yang mengiringi kepergian Paus Emiritus Benediktus XVI?

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x