SEPUTAR CIBUBUR-Proses evakuasi korban gempa bumi berkekuatan 7,8 skala Richter (SR) di Turki dan Suriah mengalami kendala akibat cuaca buruk.
Sementara itu, gempa berkekuatan 7,8 skala Richter (SR) pada pagi dini hari dan gempa susulan berkekuatan 7,7 skala Richter pada sore hari menyebabkan lebih dari 2400 orang meninggal dunia.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 5.7 Guncang Banten Selasa Pagi, Getaran Terasa Hingga Bintaro
Tim evakuasi gempa Turki dan Suriah barat laut mengalami kesulitan lantaran beberapa lokasi gempa diselimuti salju dan cuaca dingin yang membeku.
Akibatnya gempa dengan kekuatan 7,8 skala Richter diperkirakan telah menyebabkan korban tewas lebih dari 1.500 di Turki, 900 di Suriah.
Gempa berkekuatan 7,8 SR telah meruntuhkan seluruh blok apartemen di kota-kota Turki dan menyebabkan lebih banyak kehancuran pada jutaan warga Suriah yang terlantar akibat perang bertahun-tahun.
Guncangan gempa terburuk yang melanda Turki abad ini, terjadi sebelum matahari terbit dalam cuaca buruk serta diikuti pada sore hari oleh gempa besar berkekuatan 7,7 skala Richter.
"Itu seperti kiamat," kata Abdul Salam al-Mahmoud, seorang Suriah di kota utara Atareb. "Cuaca dingin sekali dan ada hujan lebat, sementara orang-orang perlu diselamatkan."
Pada gempa kedua, guncangan cukup besar sehingga merobohkan lebih banyak bangunan. Seperti halnya guncangan gempa yang pertama, gempa susulan yang tidak kalah dahsyat juga dirasakan di seluruh wilayah.