Network
SEPUTAR CIBUBUR - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa gempa magnitudo 6,4 yang mengguncang wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Sabtu sore, tidak berpotensi tsunami.
Menurut Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Teguh Rahayu, gempa yang terjadi berasal dari darat. Gempa tersebut diakibatkan dari adanya aktivitas subduksi.
Dalam keterangannya, Teguh mengatakan, gempa ini lebih ke aktivitas subduksi. Gempa Magnitudo 6,4 memiliki pusat gempa di darat di kedalaman 118 kilometer. Jarak episenter gempa berada 52 kilometer barat daya Kabupaten Garut.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 6,4 di Garut, Buat Warga Cianjur Masih Trauma Berhamburan Keluar Rumah
Titik gempa juga berada 54 kilometer barat daya Kabupaten Bandung, 66 kilometer Kota Bandung, 67 kilometer Kabupaten Tasikmalaya serta 167 kilometer tenggara Jakarta.
Meski gempa ini mencapai Magnitudo 6,4, Teguh mengatakan, guncangannya diprediksi tidak berpotensi menimbulkan kerusakan.
"Kenapa dirasakan, karena magnitudo-nya besar. Tapi, sejauh ini pengamatan BMKG belum menyatakan berpotensi tsunami. Dan, harusnya tidak berpotensi ada kerusakan karena kedalamannya lumayan ke bawah," kata Teguh.
Baca Juga: Kisah Dua Polwan K9 Cantik Berjibaku dengan Gundukan Longsor Demi Cari Korban Gempa Cianjur
BMKG mencatat gempa itu terjadi pukul 16.49 WIB. Titik koordinatnya berada pada 7.51 lintang selatan-107.52 bujur timur, dengan Kedalaman 118 Km.
Selain mengguncang Garut, gempa tersebut juga dirasakan di Ciamis, Kalapanunggal, Sumur, Tasik, Pamoyanan, hingga Panimbang. ***
