Sekjen PDIP: Bandung Kota Tempat Kontemplasi Ideologis Terpenting bagi Bung Karno

- 27 Januari 2023, 22:25 WIB
Acara ngobrol santai bareng Sekjen (Ngobras) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto di kantor DPC Kota Bandung pada Jumat (27/1/2023) sore. Foto: PDIP
Acara ngobrol santai bareng Sekjen (Ngobras) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto di kantor DPC Kota Bandung pada Jumat (27/1/2023) sore. Foto: PDIP /

Baca Juga: Ditanya Kemungkinan Koalisi dengan PKS dan Demokrat, Hasto Tegas Katakan Tidak!

“Dari kota Bandung yang indah ini bisa lahir Dasasila Bandung dan menjadi bagian dari sejarah dunia dengan warisan sejarah itu. Jadi kalau anak muda Bandung tak punya spirit mengguncang dunia, berarti kita sia-siakan sejarah kita sendiri,” ujar Hasto.

“Jangan kita sia-siakan sejarah Bandung yang terkenal di seluruh penjuru dunia itu,” tambahnya.

Ono Surono bicara mengenai relevansi pemikiran Soekarno dalam kondisi saat ini. Dirinya prihatin karena survei menemukan hanya 30 persenan anak muda yang merasa pemikiran Soekarno masih relevan dengan kondisi saat ini. Artinya Soekarno dianggap sudah lewat, bahkan digantikan sosok tokoh bangsa lain atau bahkan dengan sosok artis Korea.

Acara ngobrol santai bareng Sekjen (Ngobras) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto di kantor DPC Kota Bandung pada Jumat (27/1/2023) sore. Foto: PDIP
Acara ngobrol santai bareng Sekjen (Ngobras) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto di kantor DPC Kota Bandung pada Jumat (27/1/2023) sore. Foto: PDIP
“Padahal kondisi saat ini ya ajaran Soekarno itu masih relevan. Petani miskin, kaum Marhaen, kondisinya juga masih sama. Penjajahan budaya jelas terjadi. Dari sisi ekonomi, berdikari belum sepenuhnya karena banyak anak bangsa yang belum berdikari. Jadk ajaran Bung Karno masih relevan hingga saat ini,” kata Ono.

Ono juga bicara legacy Soekarno dan para Pendiri Bangsa dalam bentuk Pancasila. Kata Ono, Indonesia dengan Pancasila, dari dulu hingga saat ini, terus berusaha dipecah dan dihilangkan, agar bisa dikuasai.

Tantangannya, banyak anak muda saat ini tak sadar bahwa Indonesia bisa berdiri kokoh karena Pancasila yang nilai utamanya adalah gotong royong.

Baca Juga: Hasto Kristiyanto Ungkap Kriteria Capres Diusung PDI Perjuangan di Pilpres 2024

“Ada survei bahwa bagi anak SMA merasa Pancasila tak relevan. Padahal Indonesja bisa tegak sendiri ya karena Pancasila. Di masa pandemi banyak negara ambruk. Tapi kita tegak berdiri karena Pancasila, yakni karena gotong royong. Maka anak muda harus belajar dan mendalami lagi ajaran para pendiri bangsa, soal Pancasila. Dan belajar bagaimana mengaplikasikan Pancasila itu,” kata Ono.

Budi Dalton lalu mengatakan bahwa baginya, yang harus dipahami para anak muda, musuh terbesar orang Indonesia itu adalah perpecahan. “Itulah yang perlu kita jaga. Ada kekhawatiran. Ada bom, ada yang ingin memecah belah melalui idoelogi dan lain-lain,” kata Budi Dalton.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x