Ahmad Muzani: Jangan Pernah Pisahkan Gerindra dan Prabowo dari Rakyat

- 3 Februari 2023, 00:09 WIB
Rangkaian HUT ke-15 Partai Gerindra dan Konsolidasi DPD Gerindra Kalimantan Selatan, Kamis (2/2/2023). Foto: Gerindra
Rangkaian HUT ke-15 Partai Gerindra dan Konsolidasi DPD Gerindra Kalimantan Selatan, Kamis (2/2/2023). Foto: Gerindra /

SEPUTAR CIBUBUR - Perjuangan dalam berpolitik harus mengutamakan kebaikan. Hal itu sesuai dengan arahan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang mengistruksikan agar setiap kader Gerindra harus menebar kebaikan bagi rakyat, bangsa, dan negara.

Demikian dikemukakan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani saat menghadiri rangkaian HUT ke-15 Partai Gerindra dan Konsolidasi DPD Gerindra Kalimantan Selatan, Kamis (2/2/2023). Acara ini dihadiri ratusan kader Gerindra mulai dari ranting, PAC, DPC, DPD, organisasi sayap partai, hingga relawan.

Baca Juga: Sekjen Gerindra: Kami Akan Lanjut Program Jokowi, Termasuk IKN di Kalimantan

"Inilah yang membuat Partai Gerindra bertambah kuat di usia 15 tahun, karena orang-orang ikhlas yang berjuang untuk bangsa dan negaranya tidak pernah lelah, tidak pernah memikirkan jasa apa yang akan dia dapatkan setelah berjuang," kata Muzani.

Itu sebabnya, persatuan dan kesatuan adalah segala-galanya. Partai Gerindra menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dalam keberagaman yang ada di Indonesia. Meski ada banyak pihak yang menilai keputusan Prabowo untuk bergabung ke dalam koalisi pemerintah itu disalahpahami.

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani saat menghadiri Rangkaian HUT ke-15 Partai Gerindra dan Konsolidasi DPD Gerindra Kalimantan Selatan, Kamis (2/2/2023). Foto: Gerindra
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani saat menghadiri Rangkaian HUT ke-15 Partai Gerindra dan Konsolidasi DPD Gerindra Kalimantan Selatan, Kamis (2/2/2023). Foto: Gerindra
"Meskipun keputusan Pak Prabowo bergabung dengan Pak Jokowi banyak disalah pahami, disalahmengerti, bahkan di-bully, dimaki. Tapi kita nggak ada urusan, karena beliau meyakini keputusan itu untuk kebaikan bangsa dan negara," ujar Muzani.

Wakil Ketua MPR itu menjelaskan, pembelahan yang terjadi setelah Pemilu 2019 begitu terasa di masyarakat, bahkan di lingkungan keluarga. Namun dengan cepat Prabowo memutuskan bahwa situasi seperti itu tidak boleh berlarut-larut. Prabowo, kata Muzani, mengesampingkan harga diri dan egonya demi meredam itu semua dengan memutuskan untuk menerima ajakan Jokowi membangun bangsa Indonesia bersama-sama.

Baca Juga: Gerindra-PKB Resmikan Sekber, Ini Analisa Politiknya

"Ada yang kecewa, ada yang sudah berjuang merasa tidak dihormati. Tapi membangun persatuan bangsa ini justru dimulai dari harga diri para pemimpin, membangun persatuan bangsa ini kalau pemimpin terus memelihara harga dirinya, egonya, semua hal-hal yang bersifat ketersinggungan, maka tidak pernah akan ada persatuan kesatuan. Tidak akan ada pembangunan. Persatuan, kegotongroyongan, dan pembangunan hanya mungkin tercipta kalau ada ketenangan, ada situasi kondusif," jelas Muzani.

Karena itu telah menjadi tekad Partai Gerindra yang akan terus menegakkan kesatuan dan persatuan. Sikap itu, kata Muzani, akan menjadi jati diri Partai Gerindra dalam upaya meraih kekuasan untuk menjadikan Prabowo presiden pada Pemilu 2024.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x