BNPB Sebut Maraknya Alih Fungsi Lahan di Jabar Hingga Sumatera Penyebab Bencana Alam

- 3 Februari 2023, 14:23 WIB
Ilustrasi Banjir
Ilustrasi Banjir /Antara/

Abdul menekankan pada Sumatera, kejadian banjir dikaitkan dengan alih fungsi lahan yang cukup signifikan.

Khususnya pada Pulau Jawa bencana hidrometeorologi tidak lepas dari faktor populasi, dimana populasi cukup tinggi.

BNPB juga melakukan intervensi dengan teknologi modifikasi cuaca (TMC) ke beberapa daerah untuk membantu sejumlah daerah yang masih dilanda banjir, agar cepat surut dan mengering.

Baca Juga: KPPU Bakal Selidiki Kelangkaan Minyak Kita 

Namun Abdul mengatakan kejadian paling signifikan adalah banjir Manado, Sulawesi Utara, yang menyebabkan satu orang tewas, dan empat tewas akibat longsor. dan hampir 2.000 jiwa mengungsi.

Arus banjir yang cukup besar membuat kerusakan pada rumah-rumah.

Menurut Abdul, potensi curah hujan tinggi dipengaruhi adanya beberapa bibit siklon juga di regional di Samudra Hindia dan juga Samudra Pasifik, yang mempengaruhi kelembaban dan uap air yang ada di Indonesia.

"Saat ini, Indonesia masih dalam fase pengaruh La Nina dan juga Median Julian Oscillation, atau Indian Ocean Dipole di sebelah barat yang menunjukkan masih adanya pengaruh awan basah," katanya.

 Sementara di timur di Pasifik, Indonesia juga masih dalam pengaruh La Nina negatif, sehingga ini masih membawa uap air dalam jumlah besar di sebagian besar wilayah Indonesia.***

 

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x