Tawarkan Ganjar-Erick, PAN Dinilai Lupa Komitmennya bersama PPP dan Golkar

- 28 Februari 2023, 13:54 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai penyerahan secara simbolis hibah bidang pendidikan di Aula Gedung Monumen PKK, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Senin, 21 Februari 2022.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai penyerahan secara simbolis hibah bidang pendidikan di Aula Gedung Monumen PKK, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Senin, 21 Februari 2022. /Istimewa/

SEPUTAR CIBUBUR - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Amanat Nasional (PAN) di Semarang, 26 Februari 2023, memperkenalkan Ganjar Pranowo dan Erick Thohir sebagai pasangan capres dan cawapres kepada Jokowi. Padahal, PAN bersama dengan PPP dan Golkar telah membangun koalisi bersama dengan mengusung para ketua umum anggota KIB. 

Melihat hal tersebut, Analis Politik Arifki  Chaniago menilai PAN sepertinya lupa dengan semangat yang dibangunnya dengan PPP dan Golkar untuk mengusung kader sendiri untuk maju sebagai capres dan cawapres. Padahal, narasi yang dibangun oleh PAN dengan anggota koalisi lainnya sudah baik, dengan adanya program dan membawa semangat kelembagaan  sebagai penentu Pilpres 2024.

Baca Juga: Pertarungan di Medsos: Ganjar Kantongi Sentimen Positif Tertinggi Disusul Khofifah. RK, dan Anies

"Jika PAN memperkenalkan Ganjar-Erick sebagai capres dan cawapres, sepertinya terjadi inkosistensi narasi yang dibangun oleh PAN. PAN mendorong proposal Erick sebagai cawapres dengan menduetkan dua tokoh tersebut di hadapan Jokowi.”, ujar Arifki.

Selain itu, PAN juga telah mengambil langkah yang cukup berani dengan memperkenalkan kader partai lain sebagai capres. Posisi Ganjar yang sedang dilematis beberapa waktu lalu dengan munculnya dukungan dari relawan dan partai non-parlemen sebagai capres, sempat menganggu skema yang dibuat oleh PDI-P. Langkah yang dibuat oleh PAN, diibaratkan merampas kader PDI-P di siang bolong. narasi ini tentunya bakal makin mempersulit Ganjar bakal didukung oleh PDI-P, karena dianggap tidak ikut aturan main partai.

Baca Juga: Jadi Ketum PSSI, DPR Ingatkan Erick Thohir Bukan Kendaraan Politik 2024

“Jika kita tonton lagi pidato  Bu Mega di acara HUT PDI-P beberapa waktu lalu bahwa yang menentukan capres dari PDI-P itu adalah dirinya. Narasi yang dibuat oleh PAN tentu tidak hanya merusak narasi yang dibuatnya bersama dengan PPP dan Golkar, tetapi juga dengan PDI-P yang memiliki wewenang terhadap nasib Ganjar di tahun 2024,” tandasnya.

PAN, lanjut dia, sepertinya ingin mengklaim Ganjar lebih awal, di balik posisi Gubernur Jawa Tengah yang belum mendapatkan ketidakpastian PDI-P.

“Langkah PAN itu sayangnya bakal memberikan kepastian PDI-P untuk tidak memberikan partimbangan lebih lanjut untuk Ganjar untuk maju lewat partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu”, tutup Arifki. (Lucius GK)

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x