SEPUTAR CIBUBUR- Pacu Jalur merupakan salah satu tradisi budaya paling meriah dan ikonik dari Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau.
Tradisi ini berupa perlombaan mendayung perahu panjang yang disebut “jalur” di sungai, biasanya Sungai Batang Kuantan.
Kegiatan ini bukan sekadar olahraga atau hiburan, tetapi juga mengandung nilai sejarah, budaya, dan spiritual yang kuat bagi masyarakat setempat.
Baca Juga: Renungan Malam Kristiani: Seperti Gunung Sion
Asal Usul dan Sejarah Pacu Jalur
Tradisi Pacu Jalur telah berusia lebih dari satu abad. Diperkirakan muncul pada awal abad ke-20, sekitar tahun 1900-an.
Awalnya, tradisi ini dilakukan sebagai bentuk perayaan masyarakat desa dalam rangka menyambut hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Muhammad SAW dan Idulfitri, atau untuk menyambut tamu kehormatan yang berkunjung ke daerah tersebut.
Dalam perkembangannya, Pacu Jalur juga menjadi bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia setiap bulan Agustus.
Istilah "jalur" sendiri merujuk pada perahu panjang khas daerah Kuansing yang digunakan dalam perlombaan.