Network
SEPUTAR CIBUBUR - Genderang perang aksi premanisme yang ditabuh Presiden Joko Widodo usai mendengar keluh kesah para pengemudi truk peti kemas di Pelabuhan Peti Kemas Tanjung mulai menghasilkan penangkapan 49 preman yang kerap beraksi di Jakarta Utara dean Jakarta Barat.
Dalam kunjungan kerjanya ke terminal peti kemas, PT Jakarta International Container Terminal (JICT), di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jokowi berkomunikasi langsung menghubungi Kapolri Jenderal Pol.Listyo Sigit Prabowo seusai mendengar keluhan para pengemudi truk atas praktek premanisme, baik di dalam terminal maupun di jalan raya.
"Bagaimana ini Bapak Kapolri, saya harap bisa diselesaikan adanya aksi premanisme terhadap para pengemudi truk tersebut,"ujar Jokowi yang menghubungi Kapolri di hadapan para pengemudi dan wartawan yang mengikuti kunjungan kerjanya.
Baca Juga: Hubungi Aplikasi 110, Ini Saran Kapolri Bagi Masyarakat Jika Diganggu Aksi Premanisme
Hasilnya, Tim Gabungan dari Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Utara dan Polres Pelabuhan Tanjung Priok menangkap 49 orang, tujuh di antaranya adalah karyawan PT Jakarta International Container Terminal (JICT) diduga preman pelaku pungutan liar (pungli) di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus mengatakan penangkapan dari lingkup Polres Metro Jakarta Utara sebanyak 42 orang dan Polres Pelabuhan Tanjung Priok menangkap sebanyak tujuh orang.
Baca Juga: Cara Cek Nama Penerima Banpres Rp1,2 Juta, Siapkan KTP!
"Saya katakan ini baru permukaan. Kemarin, perintah bapak Kapolda Metro Jaya bentuk tim usai adanya satu keluhan sopir truk. Makanya kami mengamankan (menangkap) pelaku-pelaku ini, ada 49 orang," kata Yusri dalam konferensi pers di Markas Polres Metro Jakarta Utara pada Jumat, 12 Juni 2021.
