Menteri Perdagangan Minta Maaf Tak Berdaya Lawan Mafia Minyak Goreng

- 18 Maret 2022, 09:05 WIB
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi saat memantau kesediaan pasokan bahan pokok dan minyak goreng di Pasar Senen, Jakarta, Kamis 17 Maret 2022.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi saat memantau kesediaan pasokan bahan pokok dan minyak goreng di Pasar Senen, Jakarta, Kamis 17 Maret 2022. /biro humas kemendag

SEPUTAR CIBUBUR - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengungkapkan penyebab naiknya harga minyak goreng di Indonesia, sebagai akibat dari serangan Rusia ke Ukraina  Hal tersebut diakuinya sebagai kesalahannya, yang tidak memprediksi sebelumnya.

Muhammad Lutfi mengatakan, minyak bunga matahari dari Ukraina dan Rusia seharusnya sudah bisa dipanen dan dikirim ke berbagai negara pada sekitar Maret dan April 2022.

Dua negara Eropa Timur ini, ungkap Muhammad Lutfi, merupakan penghasil minyak bunga matahari dalam jumlah besar, dimana separuh transaksi dunia pada komoditas itu berasal dari Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: Produsen Minyak Goreng Keberatan DMO 30 Persen, Ini Alasannya

“Kesalahan saya tidak bisa prediksi bahwa akan terjadi perang dan membuat harga-harga itu loncat,” kata Muhammad Lutfi dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI, Kamis, 17 Maret 2022.

Perang yang berkecamuk membuat banyak negara beralih ke minyak sawit sebagai pengganti minyak bunga matahari karena memiliki karakteristik yang sama.

Lutfi menduga ada pihak yang menyalurkan (menyelundupkan) minyak sawit untuk kebutuhan dalam negeri ke luar negeri. Sehingga menyebabkan terjadinya kelangkaan minyak goreng.

Baca Juga: Mendag Minta Jaga  Distribusi Minyak Goreng dan Bahan Pokok 

Untuk itu, dia pun meminta maaf karena tidak bisa mengontrol para spekulan minyak goreng. Munculnya spekulan itu yang membuat kelangkaan minyak goreng dan harga minyak goreng mahal.

Halaman:

Editor: Erlan Kallo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x