Tidak sedikit kepercayaan yang meyakini benda mati seperti patung atau boneka bisa dijadikan medium untuk para arwah. Contohnya, hal ini dapat ditemukan pada kebudayaan Tionghoa dan Hindu-Buddha.
Belakangan, spirit doll mendadak populer dan banyak diperbincangkan, karena fenomena ini dicetuskan sejumlah publik figur yang memiliki banyak pengikut.
Bedanya, boneka arwah dianggap seperti anak sendiri. Seolah-olah boneka tersebut memiliki arwah layaknya manusia.
Menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, sangat penting mencermati tujuan penggunaan boneka tersebut. Hal ini untuk mengetahui dampak boneka arwah terhadap penggunanya.
Baca Juga: Selebgram Medina Zein Jadi Tersangka Dugaan Pencemaran Nama Baik, Polisi Ungkap Punya Bukti
Dalam kasus tokoh publik, Ikhsan mengatakan, bukan tidak mungkin boneka arwah digunakan sebatas tren guna memperoleh perhatian dalam jumlah besar.
Meski begitu, ia juga tidak menampik spirit doll dapat digunakan seseorang untuk menyalurkan kebutuhan dasar yang tidak dapat disalurkan kepada orang lain.
“Contohnya, seseorang merasa kesepian atau ingin punya anak, sehingga butuh orang lain untuk ia pedulikan dan diberikan kasih sayang. Namun tidak bisa dia dapati kebutuhan itu, sehingga disalurkannya kepada boneka tersebut,” kata Ikhsan.
Kebutuhan ingin merawat, menyalurkan kasih sayang, dan menghilangkan rasa kesepian menggunakan boneka, menurut Ikhsan dapat berdampak positif bagi penggunanya.