Renungan Malam Kristiani: Dua Macam Pelita

- 15 Juni 2024, 19:24 WIB
Ilustrasi lampu/freepick.com/@teksomolika
Ilustrasi lampu/freepick.com/@teksomolika /

Tapi kita perhatikan disini ada orang-orang yang tidak berani memancarkan terangnya.

Ada orang-orang yang sebagai terang justru menutupi terang itu, tidak mau nampak, tidak ingin kelihatan, sehingga akhirnya menjadi sama dengan kegelapan. Dari ayat ini kita mengerti ada dua macam pelita:

Pertama adalah pelita yang ditutup dan yang kedua adalah pelita yang dibiarkan terbuka.

Pelita yang tertutup berbicara tentang sikap kita yang merasa nyaman untuk menyembunyikan terang kita. Kita takut, kita malu untuk menunjukkan siapa identitas kita sebenarnya.

Kita memilih untuk bersembunyi di bawah bayang-bayang ketakutan. Kita bersembunyi karena merasa takut dikucilkan.

Akibatnya terang yang ada dalam diri kita, yaitu terang Kristus menjadi sia-sia karena tidak dapat dilihat dan tidak dapat dirasakan oleh orang-orang lain.

Berbeda dengan pelita yang tertutup, pelita yang terbuka berbicara tentang sikap yang berani, sikap yang mau memancarkan terang Tuhan bagi orang-orang di sekitar kita.

Terang dan cahaya Kristus itu memancar lewat perbuatan baik kita, lewat kata-kata kita yang membangun, lewat sikap kita yang memberikan teladan baik kepada orang lain.

Akibatnya orang-orang di sekitar kita dapat melihat cahaya kemuliaan Tuhan melalui kehidupan kita.

Kita dipanggil untuk menjadi terang-Nya, dan karena itu jangan kita sembunyikan terang Tuhan.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah