SEPUTAR CIBUBUR – Member robot trading Net89, ATG, DNA Pro, Fahrenheit hingga kinimasih pusing karena kesulitan menarik kembali dana investasi mereka.
Langkah hukum yang dilakukan oleh member robot trading Viral Blast bisa menjadi rujukan bagi korban robot trading lain.
Berikut ini langkah hukum pengembalian dana korban robot trading Viral Blast.
Korban kasus investasi bodong robot trading Viral Blast membentuk paguyuban yang bernama KVBB (Kompak Viral Bangkit Bersama).
KVBB ini dimotori oleh Rico Suroso selaku Ketua dan Edy selaku pengacara.
Rico Suroso menuturkan KVBB ini terdiri dari 1219 anggota yang kerugiannya mencapai Rp140 miliar.
Paguyuban ini perlu dibentuk untuk mendata korban. Sebab nantinya apabila kasus ini selesai disidangkan, dana akan dikembalikan ke korban yang namanya tertulis di putusan pengadilan.
“Jadi kalau nama korban tidak tertulis di putusan pengadilan jangan berharap uang kembali.,” kata dalam tayangan di akun Youtube Roy Shakti yang dilihat seputarcibubur.com pada Jumat 24 Juni 2022,
Awalnya KVBB terbentuk anggotanya 800 orang, kemudian dari Mabes Polri membuka posko dan diperbolehkan membuka gelombang kedua sehingga total ada 1219 yang melapor.
Hal ini sesuai saran dari Bareskrim Polri supaya korban membentuk paguyuban, kemudian kasus investasi bodong Viral Blast ini digugat secara pidana yang nantinya apabila kasus sudah selesai barang-barang bukti dapat dikembalikan ke korban.
Menurut Edy pengacara KVBB, banyak dari pihak korban merasa takut, malu dan gengsi untuk melaporkan kasus ini karena selain masyarakat umum, ada banyak pejabat publik dan pejabat teras yang menjadi korban.
Sebelumnya dari data yang sudah dipublikasikan, total kerugian yang berhasil disita dari kasus robot trading Viral Blast ini Rp90 miliar. Namun pihak kepolisian baru berhasil mengungkap 23 miliar.
Edy mengatakan jumlah Rp23 miliar yang di publikasikan baru awalnya saja dan belum final karena masih menunggu informasi dari Kepolisian ke Kejaksaan berapa total semuanya.
Menurut Roy Shakti kebanyakan korban investasi bodong pada saat ikut investasi ini cara berpikirnya adalah duduk diam dapat duit. Dan setelah kasusnya terungkap dan ditangani pihak Kepolisian, mereka berpikirnya duduk diam uang kembali.
Padahal kasus yang sudah masuk kepolisian danpengadilan masih banyak hal yang harus dilakukan.
Rencananya sidang kasus Viral Blast ini akan dilaksanakan di Surabaya mengingat TKP nya di sana. Roy Shakti mengingatkan masyarakat kasus ini harus dikawal dan jangan sampai masuk angin.
Rico mengatakan pihaknya sudah mengajukan hak restitusi ke LPSK. Langkah ini dilakukan untuk dijamin oleh negara kalau mereka adalah korban.
Nantinya nilai uang yang didapat oleh anggota KVBB ini adalah jumlah dana yang sudah didepositkan dikurangi WD.
Baca Juga: Rahasia Setingan Maxwin Judi Slot Online Dibongkar Affiliator, Bandar Beri Reaksi Keras tak Terduga
Selain itu anggota paguyuban KVBB ini sudah mendapatkan legalitas dari Kemenkumham dan sudah memiliki NPWP dan rekening.
Legal standing ini diperlukan buat percontohan untuk teman korban robot trading yang lain. Ada legalitas supaya nanti dikemudian hari tidak ada sengketa dan tidak ada perdebatan dari semua korban. ***