Renungan Malam Kristiani: Jadilah Peka Untuk Mengerti

- 16 Desember 2023, 18:51 WIB
Dalam kotoran pesta politik manusia Tuhan tak pernah cuci tangan
Dalam kotoran pesta politik manusia Tuhan tak pernah cuci tangan /Ilustrasi Pixabay

Dalam ayat ini jelas dinyatakan bahwa orang-orang yang tidak mati oleh peristiwa-peristiwa yang disebutkan dalam ayat sebelumnya masih menolak untuk bertobat.

Mereka tidak menunjukkan penyesalan atau indikasi adanya perubahan pikiran dan hati mereka. Mereka terus melakukan perbuatan-perbuatan dosa.

Kita perhatikan saja wabah Covid-19 yang melanda dunia tiga tahun lalu tidak serta merta membuat orang bertobat dari dosa dan kejahatan. Banyak kejahatan tetap terjadi selama dan sesudah pandemi.

Bahkan kejahatan yang baru muncul sebagai hasil modifikasi para pelaku kejahatan akibat situasi pandemi.

Malapetaka bukanlah tanda Tuhan itu jahat. Tuhan itu baik. Malapetaka hanyalah salah satu wujud penegakan hukum Tuhan atas manusia.

Bagi yang melanggar akan menerima hukuman kekal, bagi yang percaya dan setia akan menerima kehidupan selamanya.

Kita semua hendaknya peka, dan bagi kita yang peka hendaknya mengerti bahwa malapetaka bertujuan agar semua manusia sadar dan bertobat.

Kehendak Tuhan dan kerinduan Tuhan adalah agar semua manusia tidak binasa tapi diselamatkan. Namun sayangnya banyak orang yang tidak peka dan tidak sadar.

Biarlah kita semua yang mendengarkan firman Tuhan hidup dalam kesadaran penuh untuk menjauhi dosa dan berjalan dalam kebenaranNya.

Setialah selalu dalam iman kepada Tuhan Yesus sampai Ia datang kembali untuk menjemput kita masuk dalam kemuliaanNya.***

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah