DPR Kritik Ada Pembangunan Infrastruktur Tidak Disertai studi Kelayakan Memadai

- 27 April 2021, 09:40 WIB
ketua Banggar DPR RI Said Abdullah
ketua Banggar DPR RI Said Abdullah /kamsari/Alex Marten

SEPUTAR CIBUBUR - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah mengakui pembangunan infrastruktur adalah fondasi bagi usaha peningkatan produktivitas dan konektivitas antar wilayah. 

Namun sayangnya, ada beberapa pembangunan infrastruktur yang tidak disertai dengan studi kelayakan yang memadai.

Sehingga, alih-alih memberi dukungan percepatan pertumbuhan ekonomi, kekurang tepatan pembangunan infrastruktur tersebut malah menjadi beban keuangan operator. 

Baca Juga: Lagi, Indonesia Terima 3,8 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca Melalui Kerjasama Multilateral COVAX

Ditengah pembiayaan yang terbatas, serta resiko kredit yang sedang berjalan yang dialami oleh operator infrastruktur, sebaiknya pemerintah harus memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang mendorong kebangkitan ekonomi pada tahun 2022.

“Perlu mengupayakan exit strategi terhadap infrastruktur yang idle dan rendah visibilitasnya agar memiliki nilai tambah ekonomi agar tidak jadi beban ekonomi,” kata Said Said di Jakarta, Senin 26 April 2021.

Menurut Said, beberapa contohnya seperti; bandara Kertajati, Kereta bandara Soekarno-Tatta, termasuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung harus benar-benar dievaluasi dengan akurat, mumpung proyek ini belum paripurna. 

Baca Juga: Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional, BSI Salurkan Dana Program PEN Rp 8,6 Triliun

Karena itu, pemerintah harus mengambil langkah efisiensi dan tepat dengan melakukan audit menyeluruh terhadap proyek-proyek infrastruktur yang telah, sedang dan yang akan dilaksanakan, agar ke depan tidak menjadi beban keuangan yang makin membesar.*** 

Editor: Kamsari


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x