Politisi PKS Kritik Pemerintah yang Sembunyikan Data Kematian Covid-19, Jangan Akal-akalan

- 11 Agustus 2021, 15:58 WIB
Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali,  Luhut Binsar Panjaitan dikritik politisi PKS
Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali, Luhut Binsar Panjaitan dikritik politisi PKS /Foto: Dok. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Baca Juga: Perpanjangan PPKM Level 4, Mal Cibubur Junction Beroperasi hingga Pukul 20.00 WIB

Pemerintah lanjutnya jangan akal-akalan dengan data misalnya ingin angka kasus positif harian rendah, maka diupayakan dengan mengurangi jumlah testing.

Atau karena melihat angka kematian, yang jelek atau tidak akurat, maka dihapus saja indikator kematian Covid-19.

Yang perlu dilakukan seharusnya adalah dengan memperbaiki data tersebut. Bukan dengan membuang indikatornya.

Sebab, belum ada indikator pengganti atau indikator lain yang dapat mengukur fatalitas akibat Covid-19 tersebut selain indikator kematian.

"Sebaiknya pemerintah tidak menyembunyikan data kematian karena Covid-19 ini," katanya.

Baca Juga: Selamat, 970 Mahasiswa Terpilih Penerima Beasiswa Program IISMA Berangkat Kuliah di Luar Negeri

Sebelumnya, Koordinator PPKM Darurat Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan penghapusan angka kematian dari indikator penanganan Covid-19 disebabkan masalah dalam input data.

Karena adanya kesalahan ini, maka akumulasi dari kasus kematian pada beberapa pekan sebelumnya menimbulkan distorsi dalam penilaian level kedaruratan Covid-19 bagi daerah.

Dengan dikeluarkannya angka kematian dari indikator penanganan Covid-19, sebanyak 26 kota dan kabupaten pun mengalami penurunan level PPKM dari level 4 menjadi level 3.

Halaman:

Editor: Erlan Kallo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah