Ditargetkan Kelar Tahun 2023, Bendungan Meninting Akan Tambah Pasokan Air Irigasi Pertanian di Lombok

- 9 Februari 2022, 15:28 WIB
pembangunan bendungan meninting
pembangunan bendungan meninting /Kamsari/Dok. Birkom Publik Kementerian PUPR

 

SEPUTAR CIBUBUR - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Meninting yang berada di antara Desa Bukit Tinggi Kecamatan Gunung Sari dan Desa Dasan Geria Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat.

Bendungan Meninting merupakan bendungan yang baru dimulai pengerjaannya tahun 2019 dan termasuk dalam pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan air, khususnya di Kawasan Timur Indonesia.

Baca Juga: Kredit macet Turun, Laba Bersih Bank BTN Melonjak capai 48,3 persen

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan kunci pembangunan di wilayah NTB adalah ketersediaan air. “Dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi 2-3 kali tanam,” kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I Kementerian PUPR Hendra Ahyadi mengatakan, pembangunan bendungan berkapasitas tampung 12 juta m3 ini dikerjakan dalam 2 paket dengan kebutuhan biaya sebesar Rp 875,25 miliar untuk Paket 1 dan Rp481,33 miliar untuk Paket 2. Paket pertama mulai dari persiapan, pembangunan jalan masuk, bendungan utama, dan pekerjaan pendukung lainnya dikerjakan oleh kontraktor PT Hutama Karya- PT. Bahagia Bangunnusa, KSO.

 

"Untuk paket kedua meliputi pekerjaan jalan relokasi, bangunan pengelak, bangunan pelimpah, dan bangunan fasilitas yang dikerjakan oleh PT Nindya Karya-PT. Sac Nusantara, KSO. Berdasarkan data hingga November 2021, progres keseluruhan pembangunan Bendungan Meninting sebesar 23,14% dengan target rampung tahun 2023," kata Hendra.

Kehadiran Bendungan Meninting berpotensi memberikan manfaat untuk mengairi daerah irigasi seluas 1.559,29 Ha, memenuhi kebutuhan air baku untuk Kabupaten Lombok Barat bagian Utara sebesar 150 liter/detik khusunya di wilayah Senggigi, menyediakan energi listrik sebesar 2 x 0.4 MW, dan juga sebagai destinasi wisata baru yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

Halaman:

Editor: Kamsari


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x