Tunjukkan Kepemimpinan RI Cegah Perubahan Iklim, Paviliun Indonesia Sedot Ribuan Pengunjung

- 18 November 2022, 14:42 WIB
Dari kiri ke kanan, Duta Besar Indonesia untuk Mesir Lutfi Rauf, Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari KLHK Agus Justianto, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong, dan Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Laksmi Dewanthi bersama pengunjung paviliun saat penutupan Paviliun Indonesia
Dari kiri ke kanan, Duta Besar Indonesia untuk Mesir Lutfi Rauf, Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari KLHK Agus Justianto, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong, dan Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Laksmi Dewanthi bersama pengunjung paviliun saat penutupan Paviliun Indonesia /dok. Paviliun Indonesia/

SEPUTAR CIBUBUR - Aksi-aksi mitigasi dan adaptasi yang dipaparkan di Paviliun Indonesia pada Konferensi Perubahan Iklim COP27 UNFCCC, di Sharm El Sheikh Mesir, berhasil menarik lebih dari 3.500 delegasi untuk berkunjung.

Sebanyak 66 sesi diskusi panel diselenggarakan dengan melibatkan 323 pembicara dari berbagai elemen mulai dari pemerintah pusat dan daerah, parlemen, masyarakat, LSM, generasi muda, hingga pelaku usaha dalam derap langkah bersama yang menunjukkan kepemimpinan Indonesia (leading by example) dalam upaya mengurangi emisi karbon untuk mencegah perubahan iklim.

“Paviliun Indonesia telah menjalankan soft diplomacy untuk mengiringi hard diplomacy yang dijalankan Indonesia pada COP27 UNFCCC,” kata Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong saat penutupan Paviliun Indonesia, Kamis, 17 November 2022.

Turut hadir pada kesempatan tersebut Duta Besar Republik Indonesia untuk Mesir Lutfi Rauf.

Sesi diskusi yang digelar di Paviliun menjangkau peserta yang lebih luas karena juga ditayangkan melalui layanan streaming secara langsung.

Menurut Alue, Paviliun Indonesia menjadi wadah untuk berbagi informasi, pandangan, dan pemikiran secara konstruktif dan integratif sebagai upaya pencegahan perubahan iklim yang dilakukan pemerintah bersama seluruh pihak untuk kemudian digali lebih dalam di tingkat nasional, regional, maupun global.

Salah satu isu yang dibahas mendalam adalah agenda Indonesia FOLU Net Sink 2030. Berdasarkan agenda tersebut, Indonesia berkomitmen untuk mencapai kondisi dimana penyerapan gas rumah kaca (GRK) sudah lebih tinggi atau setidaknya seimbang di sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya (forestry and other land use/FOLU).

Sektor FOLU akan menjadi kontributor utama, hingga 60%, untuk mencapai target penurunan emisi karbon Indonesia pada tahun 2030 seperti yang sudah dituangkan dalam dokumen Nationally Determined Contribution (NDC).

Baca Juga: Polisi Mulai Temui Titik Terang Terkait Motif Penyebab Kematian Satu Keluarga di Kalideres

Halaman:

Editor: sugiharto basith budiman


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x