“Meski koalisi bersama PKB cukup untuk mencalonkan kandidat pilpres, tetapi memperluas koalisi tentu akan menguntungkan bagi Gerindra,” kata Aisah, Selasa 30 Mei 2023.
Intensitas pertemuan baik oleh Gerindra maupun PKB dengan Golkar, menguatkan kabar kalau partai berlambang pohon beringin tersebut sedang dilobi untuk bergabung.
Mengingat Golkar punya pemilih loyal dan mesin partai yang kuat. Sementara Golkar saat ini punya Ketua Umum Airlangga Hartarto yang diputuskan untuk diusung di Pilpres 2024.
“Sehingga koalisi dengan Golkar tak akan cepat dapat membentuk sebuah kesepakatan, karena akan mempengaruhi posisi PKB dan Cak Imin dalam kandidasi pilpres, serta masih adanya pertimbangan untuk mencalonkan sendiri dan membangun kubu keempat,” jelasnya.
Selain itu, belum adanya keputusan cawapres juga akan menunggu strategi dari partai atau koalisi lainnya. Selain momentum yang benar-benar ditunggu, terutama jelang pendaftaran ke KPU.
Menurut Aisah, semua bisa berubah di detik-detik terakhir. Semua kemungkinan bisa terjadi hingga akhir pendaftaran di KPU.
Seperti pada saat Jokowi mendaftarkan capres-cawapres di 2019 lalu. “Kita ingat tentunya ketika Pilpres 2019 lalu saat Jokowi mengubah kandidat wapres di detik terakhir, karena pengaruh peta politik dan momentum saat itu,” katanya.
Sebelumnya, Partai Golkar optimis duet Prabowo Subianto dengan Airlangga Hartarto, bisa diwujudkan.