Alasan Mobil Pajero dan Fortuner Tidak Baik Untuk Dipakai Ngebut, Salah Satunya Karena Bodinya yang Besar

8 November 2021, 19:18 WIB
Mitsubishi Pajero dan Toyota Fortuner tidak baik untuk dipakai Ngebut /Instagram @fortuner.indonesia/pajerosportlovers/

SEPUTAR CIBUBUR - Di jalan bebas hambatan alias tol, tentu saja kita sering melihat mobil-mobil melaju dengan kecepatan di atas 100km/jam.

Mobil-mobil tersebut diantaranya ada yang berjenis SUV seperti Mitsubishi Pajero dan Toyota Fortuner.

Saat ini, ramai jadi perbincangan mengenai kasus kecelakaan Vanessa Angel.

Sopir maut dari kecelakaan tersebut, Tubagus Joddy mengaku sempat memacu SUV Mitsubishi Pajero tersebut hingga kecepatan 120 km/jam.

Baca Juga: Dapatkan Tiket Gratis Nonton World Superbike 2021 dari Pertamina, Simak Caranya

"Sopir mengaku 120 kilometer per jam," ujar Kompol Hendry Ferdinan Kennedy, Kepala Seksi Kecelakaan Subdirektorat Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Timur di Surabaya, pada hari Sabtu, 6 November 2021 dikutip dari Antara.

Hal tersebut bukanlah hal baik yang dapat ditiru oleh para pengendara lainnya, selain membahayakan diri juga dapat membahayakan keselamatan orang lain.

Meskipun kendaraan berjenis SUV ini memiliki mesin yang bandel dan menghasilkan tenaga yang cukup besar.

Baca Juga: Honda Segera Rilis Mobil SUV Tebaru, Siap Jadi Pesaing Raize dan Rocky

Ada beberapa hal yang membuat kendaraan berjenis SUV ini tidak baik untuk dikendarai dalam kecepatan tinggi.

Dikutip Seputarcibubur.com dari Cartoq pada Minggu, 7 November 2021, alasan pertama mobil bertipe SUV tidak cocok untuk ngebut adalah karena dimensi mobil.

Mobil dengan tipe SUV kebanyakan memiliki bodi yang tinggi dan besar.

Ukuran dan bentuk bodi mobil yang tinggi dan besar membuat pusat gravitasinya menjadi lebih tinggi.

Baca Juga: Penjualan Astra International Melonjak 72,30 Persen, Januari Sampai dengan September 2021

Dengan begitu, hal ini akan membuat mobil jadi lebih rentan untuk tidak stabil, berbeda dengan mobil sedan dengan bodi yang pendek karena memang di desain untuk kecepatan tinggi.

Apabila SUV dipacu dengan kecepatan yang sangat tinggi, maka hambatan angin yang menabrak bodi juga bertambah besar, hal tersebut dapat menyebabkan mobil menjadi goyang dan tidak stabil.

Lalu, body roll juga dapat membuat mobil terguling apabila sang sopir tidak dapat mengontrol kecepatan mobil dengan benar.

Body roll adalah keadaan saat mobil terasa miring ke kiri saat berbelok ke kanan, begitu pun sebaliknya.

Baca Juga: Tips Perawatan Agar Honda Smart Key System Kalian Lebih Awet, Simak Caranya

Terdapat faktor yang memperparah body roll, yakni penggunaan sasis model Ladder Frame.

Mobil dengan sasis model Ladder Frame menggunakan sasis yang dipasang terpisah dengan body mobil.

Berbeda dengan mobil yang menggunakan sasis Ladder Frame, mobil dengan sasis monocoque menggunakan sasis yang menyatu dengan bodi mobil.

Sehinggal mobil dengan sasis monocoque lebih mudah dikendalikan diberbagai medan.***

Editor: Erlan Kallo

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler