Dark Web Disebut Sukses Bobol Sistem Bais dan INAFIS Polri

- 26 Juni 2024, 10:00 WIB
Dark Web Disebut Sukses Retas Sistem Bais
Dark Web Disebut Sukses Retas Sistem Bais /Mati Mango/Pexles.com/

SEPUTAR CIBUBUR -Di lini masa media sosial X, akun ?@?FalconFeeds.io mengumumkan adanya peretasan oleh peretas MoonzHaxor dari BreachForum terhadap sistem BAIS.

FalconFeeds.io yang rutin memantau aktivitas siber termasuk dari situs gelap (dark web) menyebut, akibat peretasan itu sejumlah data milik BAIS TNI telah dikuasai hacker.

Peretas dalam forum jual beli data gelap di dark web juga menyediakan contoh (sample) data yang mereka kuasai, dan menjanjikan data lengkap (full set data) kepada mereka yang ingin membayar.

Baca Juga: “Go Skateboarding Day”, Ini Destinasi Skatepark Keren yang Wajib di Kunjungi

Unggahan itu, yang saat ini telah dilihat oleh 484.000 pengguna X, disiarkan pada Senin 24 Juni 2024 pukul 10.39 WIB.

Dalam tangkapan layar laman BreachForum, MoonzHaxor diketahui bergabung dalam komunitas peretas itu sejak September 2023.

Peretas yang sama pada minggu 22 Juni 2024 juga mengumumkan dia berhasil meretas sistem Indonesia Automatic Finger Indentification System (INAFIS) Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Baca Juga: Terungkap! Ini Dia Alasan Virgoun Gunakan Sabu, Untuk Turunkan Berat Badan?

Data-data yang diklaim diretas dari sistem INAFIS mencakup gambar sidik jari, alamat email, dan aplikasi SpringBoot dengan beberapa konfigurasi.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar menyatakan Tim Siber TNI saat ini masih memeriksa dan mendalami dugaan peretasan data milik Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.

Nugraha belum dapat membenarkan ataupun membantah dugaan peretasan itu.

"Terkait (informasi) akun X Falcon Feed yang menyiarkan bahwa data BAIS TNI diretas, sampai saat ini masih dalam pengecekan mendalam oleh Tim Siber TNI," kata Kapuspen TNI saat dihubungi di Jakarta, Senin 24 Juni 2024.

Data-data itu dijual oleh MoonzHaxor seharga 1.000 dolar AS (setara Rp 16,3 juta).

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen TNI Hinsa Siburian saat jumpa pers di Jakarta, Senin, menjelaskan data-data yang diklaim diretas oleh MoonzHaxor itu data-data lama.

"Ini sudah kami konfirmasi dengan kepolisian, bahwa itu adalah data-data lama mereka yang diperjualbelikan di dark web itu," katanya.***

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah