IHSG Hari ini 19 Des 2022 Potensi Menguat, Bursa AS dan Asia Melemah Karena Kekuatiran Investor akan Resesi

19 Desember 2022, 08:53 WIB
IHSG /Brain Sihotang/PRMN

SEPUTAR CIBUBUR - IHSG ditutup menguat 0,9% ke 6,812 pada perdagangan akhir pekan kemarin (16/12) disertai munculnya volume pembelian.Investor asing mencatatkan Nett Sell IDR 181 Milyar. Diperkirakan hari ini Senin (19/12) IHSG berpotensi menguat dengan range 6700-6950

Trend Bearish, selama di bawah 6.890. IHSG closing di bawah 5 day MA (6.782) & di bawah 7.010 (200 day MA). Indikator MACD bearish, Stochastic crossover up, di bawah support 6.891, candle evening star.

Jika bisa di tutup harian di bawah 6.890, IHSG masih berpeluang koreksi, target 6.747 DONE/6.683 DONE/6.587. Jika Rebound, peluang menuju 6.820 DONE/6.934/6.982. Dominan power SELL. Range breakout berada di 6.641 - 6.854.

Resist: 6.854/6.892/6.934/6.982. Support: 6.801/6.765/6.714/6.683. Perkiraan range: 6.760 - 6.870.

Baca Juga: Lionel Messi Jadi Pemain Terbaik Piala Dunia 2022 Raih Bola Emas, Kylian Mbappe Dapat Sepatu Emas

Bursa Wall Street kembali mencatat penurunan. Pada Jumat lalu Dow Jones Industrial Average mencatat penurunan sebesar 0,85%, begitu juga dengan S&P 500 yang terkoreksi 1,11% sementara Nasdaq melemah sebesar 0,97%.

Kekhawatiran terhadap kemungkinan memasuki resesi meningkat seiring dengan langkah the Fed untuk terus menaikkan suku bunga. Bursa Eropa juga ditutup melemah. FTSE 100 dan CAC 40 masing-masing terkoreksi 1,27% dan 1,08%.

Penurunan indeks bursa Eropa terjadi setelah Bank Sentral Eropa menaikkan suku bunga 50 bp menjadi 2%. Zona Euro mencatat inflasi sebesar 10,1% YoY pada November 2022, di atas ekspektasi.

 

Baca Juga: Argentina Sandang Gelar Juara Piala Dunia 2022 Setelah Kalahkan Prancis Lewat Adu Penalti
Bursa Asia Pasifik mencatat pelemahan. Pada Jumat lalu sebagian besar bursa regional Asia Pasifik mencatat penurunan mengikuti koreksi signifikan bursa AS pada malam sebelumnya setelah laporan retail sales AS yang di bawah ekspektasi.

Pelaku pasar khawatir akan potensi terjadinya resesi ekonomi dunia setelah beberapa bank sentral dunia kembali menaikkan suku bunga untuk meredam inflasi. Di antara yang mencatat penurunan signifikan adalah Nikkei dan TSEC Weighted Index. Di sisi lain IHSG dan Hang Seng mencatat kenaikan yang cukup signifikan.

Jumat lalu JPY melemah terhadap USD.Suku Bunga Acuan BI Bakal Naik Lagi, Tapi Tak Setinggi Ekspektasi. Bank Indonesia (BI) kemungkinan kembali menaikkan suku bunga acuan pada Desember 2022.

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memperkirakan, kenaikan suku bunga acuan pada bulan ini sebesar 25 basis poin (bps). Kendati kembali naik, David mengatakan kenaikan suku bunga acuan di akhir tahun 2022 tak setinggi perkiraan semula.

Baca Juga: Corner IKAM di Museum Mandala Wangsit Diresmikan, Kenang Perjuangan Heroik Taruna Akmil Yogya

Ini didorong oleh beberapa indikator makro yang lebih baik dari perkiraan.Seperti, inflasi yang di bawah ekspektasi. David memperkirakan, inflasi pada akhir tahun 2022 akan di bawah 6% yoy.

Sebelumnya, ia sempat khawatir inflasi di atas 6% yoy. Selain itu, melihat kondisi eksternal, bank sentral Amerika Serikat (AS)The Federal Reserve(The Fed) pada pekan lalu menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps.

Ini melandai, bila dibandingkan dengan kenaikan pada bulan-bulan sebelumnya yang mencapai 75 bps. Lebih lanjut tren kenaikan suku bunga BI masih akan terjadi pada tahun 2023.

Namun David belum bisa memastikan berapa besar kenaikan suku bunga acuan. Arah kebijakan suku bunga BI akan terpengaruh dengan beberapa hal, seperti arah suku bunga The Fed dan kondisi inflasi dalam negeri.Rupiah berada di posisi IDR 15.594 per USD.***

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Yahoo Finance BNI Sekuritas dailyfx.com CNBC kontan.co.id

Tags

Terkini

Terpopuler