SEPUTAR CIBUBUR - Bareskrim Polri mengumumkan telah menangkap Direktur Robot Trading Fahrenheit (FSP Akademi Pro) Hendry Susanto, Rabu 23 Maret 2022.
Terungkap fakta bahwa Polisi melakukan pemeriksaaan yang cukup lama sebelum kemudian menetapkan Hendry Susanto, yang akrab dipanggil Cun cun sebagai tersangka.
Saat ini Polisi masih terus menggali keterlibatan pihak lain terkait investasi bodong robot trading Fahrenheit.
Baca Juga: Juragan99 Akui Hanya Penyewa Privat Jet Buatan Cessna Citation Latitude
Penahanan Hendry Susanto bermula dari pemeriksaan sebagai saksi.
"Yang bersangkutan kita panggil terus datang dan setelah kita periksa masuk unsur sebagai tersangka, maka kita naikkan statusnya sebagai tersangka dan dilakukan penangkapan," ujar Kasubdit V Dittipideksus Kombes Pol Ma'mun, Rabu, 23 Maret 2022.
Ternyata pemeriksaan Hendry Sudah dilakukan sejak Senin, 21 Maret 2022 Siang. Selasa kemarin, sempat beredar kabar di kalangan trader dan member Fahrenheit bahwa Hendry Susanto sudah ditahan.
Namun Polisi dari Polda Metro Jaya baru mengumumkan penahanan 4 anak buah Hendry Susanto berinisial D, ILJ, DBC, dan MF.
Baca Juga: Kalau Jadi Reshuffle Kabinet, Ini Partai yang Kadernya akan Masuk Jadi Menteri dan Wakil Menteri?
Baru kemudian hari ini, Bareskrim Polisi secara resmi mengumumkan bahwa Hendry Susanto telah menjadi tersangka sejak kemarin.
"(Penahanan) selama 20 hari kedepan," sambung Ma'mun.
Ma'mun menjelaskan pihaknya masih mendalami peran Hendry dalam kasus investasi bodong robot trading Fahrenheit ini. Termasuk untuk menggali ada tidaknya pihak lain yang terlibat.
"Kita masih mendalami si Hendry ini, sementara belum kita temukan bos yang lain. Tapi nanti kita dalami dulu apakah ada keterkaitan dengan yang lain, nanti akan kita update setelah kita lakukan pendalaman," jelas Ma'mun.
Seperti diketahui, Polda Metro Jaya membongkar kasus investasi bodong robot trading Fahrenheit usai menerima laporan dan aduan dari sejumlah masyarakat yang merasa dirugikan.
Cara kerja dari robot trading Fahrenheit ini dengan mengajak masyarakat untuk berinvestasi dengan iming-iming keuntungan besar hanya dengan duduk manis tanpa bekerja.
"Para pelaku menjelaskan kepada member bahwa robot trading Fahrenheit ini memiliki slogan yatu D4. Apa itu? Duduk, diam, dapat duit," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Auliansyah Lubis dalam konferensi pers, kemarin.
***