OJK mengatakan sebelum pengambilan keputusan pencabutan program restrukturisasi Maret kemarin telah melakukan serangkaian penghitungan dari segi kecukupan modal hingga Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN). Pihaknya juga mengawal dan memperhatikan agar kebijakan ini tidak mengganggu likuiditas dan kapasitas pertumbuhan kredit.
Baca Juga: Tiga Saham Ini Layak Trading di Tengah Potensi Inflow Asing
"Jika jadi diterapkan perpanjangannya, ini bisa menjadi katalis positif untuk sektor perbankan," tandas Angga.
Sentimen terakhir yakni window dressing akhir kuartal 2. Angga menjelaskan IHSG bergerak naik hampir 2% pada perdagangan hari Jumat seiring momentum tutup kuartal kedua dan semester 1 tahun 2024.
"Inflow asing mencapai 2,1T pada Jumat lalu. Konsistensi masuknya asing harus dilihat di minggu ini untuk meyakinkan pelaku pasar, apakah investor asing sudah mulai masuk kembali seiring meredanya inflasi AS dan potensi pemotongan suku bunga."
Sentimen Minggu Ini dan Rekomendasi Saham
![Aplikasi IPOT. Foto: Indo Premier](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2023/07/06/1297155809.jpg)
Angga berpandangan inflasi Indonesia pada Juni diprediksi turun ke 2,7% seiring tekanan harga pangan yang sudah mulai menurun, sementara itu terkait gerak Rupiah dan foreign, pada minggu ini gerak IHSG akan bergantung pada pergerakan dari Rupiah terhadap Dollar yang diperkirakan akan mulai stabil seiring prospek pemotongan suku bunga karena data inflasi AS yang kembali melandai.
Baca Juga: Rekomendasi Saham Menyusul Sentimen BI Rate Karena Pelemahan Rupiah yang Masih Kuat
"Kembali masuknya investor asing ke saham-saham big caps juga dinantikan pelaku pasar seiring stabilnya nilai tukar. Diharapkan, terjadi pemotongan suku bunga di bulan Desember nanti. Adapun rentang USD-IDR di 16.280 - 16.450."