Mengenal Seraung, Topi Khas Suku Dayak Kenyah Simbol Kebanggaan dan Persatuan

- 27 April 2024, 08:00 WIB
Ilustrasi Suku Dayak.
Ilustrasi Suku Dayak. /darwisalwan/Pixabay.com

SEPUTARCIBUBUR- Seraung merupakan topi lebar khas suku Dayak khususnya Dayak Kenyah, berbentuk mirip caping yang biasa digunakan ketika pergi ke luar rumah, terutama ketika beraktivitas di hutan.

Pada umumnya yang menggunakan Seraung adalah kaum wanita suku Dayak. Para wanita mengenakan Seraung untuk menutupi kepala mereka dari teriknya sinar matahari dan sekaligus sebagai pelindung mereka dari hewan buas yang ada di hutan.

Selain itu Seraung juga menjadi simbol kebanggaan dan persatuan suku Dayak karena sering digunakan dalam upacara adat dan keagamaan.

Baca Juga: Iskandar Sitorus Sebut Kasus Timah Dibeking Jenderal Bintang 4

Meski bentuknya mirip dengan caping yang ada di Pulau Jawa, namun ada perbedaan yang menonjol dari tampilan Seraung yaitu hiasan jahitan kain sulam warna-warni dan manik-manik khas Dayak serta bahan utamanya.

Seraung terbuat dari anyaman daun biru, sejenis daun palem lebar yang tumbuh di hutan-hutan Kalimantan.

Namun saat ini daun biru sangat sulit didapatkan. Suku Dayak Kenyah di Datah Bilang Hilir harus menempuh 2,5 jam perjalanan menggunakan perahu ketinting, dan dilanjutkan berjalan kaki sekitar 2 jam untuk mencari daun biru yang pohonnya tumbuh di hutan.

Baca Juga: Renungan Malam Kristiani: Menang Atas Gosip

Mereka kini mengganti bahan dasar Seraung dengan sejenis pohon pandan yang lebih mudah diperoleh.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x