Cegah Pencurian dan Penyelundupan Ikan, KKP Sebar Speeboat Kecepatan Tinggi di Perbatasan

- 24 April 2021, 17:13 WIB
diskusi virtual ctrijaya tentang potensi perikanan tangkap di indonesia
diskusi virtual ctrijaya tentang potensi perikanan tangkap di indonesia /kamsari/

SEPUTAR CIBUBUR - Maraknya pencurian dan penyelundupan ikan memaksa Kementrian Kelautan dan Perikanan untuk mengambil langkah lebih tegas dan ekstrim dalam mengatasi aksi kejahatan tersebut lantaran aksi kejahatan tersebut meningkat saat pandemic korona mewabah. Oleh sebab itu untuk mengatasi aksi pencurian ikan di laut Indonesia, (KKP) menyebar banyak speedboat di sepanjang perbatasan laut Indonesia.

"Untuk kapal ikan asing, memang awal-awal Indonesia terkena covid-19 tahun lalu meningkat pencuriannya. Terbaca lewat radar kita. Sehingga hasil tangkapan KKP, Maret sampai Juni 2020 banyak sekali, terutama di wilayah 711 atau laut Natuna utara,” kata Direktur Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan KKP, Drama Panca Putra dalam diskusi virtual MNC Trijaya FM dengan topik "Potensi dan Ancaman Sektor Perikanan di Indonesia", Jumat (23/4/2021).

Tapi saat ini angka pencurian mulai menurun, berkat kerja sama pengawasan multi instansi. “Alhamdulilah mulai berkurang karena kerja sama KKP, dengan Bea Cukai, Polair, Bakamla dan TNI Angkatan Laut, kita kompak. Ada juga pencurian yang kita gagalkan atas laporan masyarakat,” ujar Drama.

Selain pencurian, aksi penyelundupan juga jadi pekerjaan rumah bagi KKP. “Paling banyak (penyelundupan) kita temukan melalui perbatasan RI-Singapura. Jambi, Batam dan sekitarnya itu jadi daerah operasional mereka. Yang diselundupkan kebanyakan ikan Dori dan benih Lobster. Dilihat dari jenis komoditasnya, kita duga penyelundupan berasal dari Singapura dan Vietnam,” jelas Drama.

Baca Juga: Wagub DKI Jakarta : Stok Daging untuk Kebutuhan Lebaran di Jakarta aman

KKP mengakui, penyelundupan masih terjadi karena ada permintaan, terutama dari industri yang membutuhkan bahan baku dengan modal rendah. Tapi masalahnya, banyak ikan selundupan yang dijual untuk industri, akhirnya bocor ke pasar tradisional.

“Dampaknya menjadi tidak fair terhadap pelaku perikanan dalam negeri. Karena harga bahan selundupan yang masuk lebih murah, akhirnya pelaku usaha yang tertib jadi dirugikan. Iklim ini yang harus benar-benar kita jaga,” tegasnya. 

Drama memastikan, KKP berkomitmen untuk terus melawan aksi pencurian dan penyelundupan ini dengan berbagai pendekatan. “Pertama secara preemptiv kita kasih edukasi. Karena suka tidak suka selalu ada keterlibatan orang Indonesia di dalam penyelundupan ini. Mereka itu ya nelayan kita, saudara-saudara kita,” ucapnya.

Langkah kedua dengan meningkatkan patroli sebagai bentuk pencegahan. Di wilayah perbatasan, KKP sudah menyiapkan speedboat dengan kecepatan tinggi, untuk mengimbangi kapal pelaku penyelundupan yang bisa dipacu hingga 50 knot per jam.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x