Dua Ribu Lebih Kendaraan Pemudik Dikembalikan dari Cianjur

- 10 Mei 2021, 00:56 WIB
Ilustrasi jalan di kawasan Puncak perbatasan Bogor dan Cianjur, Jawa Barat
Ilustrasi jalan di kawasan Puncak perbatasan Bogor dan Cianjur, Jawa Barat /seputarcibubur.com

 

SEPUTAR CIBUBUR – Ribuan kendaraan bermotor menjalani pemeriksaan di wilayah Cianjur, Jawa Barat. Pemeriksaan kendaraan dilakukan seiring dengan larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah.

Satgas Covid-19 Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mencatat, hingga H-3 lebaran sebanyak 2.400 kendaraan pemudik yang memaksakan diri melintas di wilayah hukum Cianjur, dikembalikan ke daerah asalnya.

Mereka diminta putar balik karena tidak dapat menunjukkan surat keterangan bebas Covid-19.

Baca Juga: Hingga H-5 Lebaran, Trafik Truk Logistik dari Jawa ke Sumatera Naik 24 Persen

Kapolres Cianjur AKBP Mochamad Rifai, di Cianjur, Minggu, 9 Mei 2021, mengatakan, setiap harinya 1.500 kendaraan melintas di perbatasan Bogor-Cianjur, tepatnya di kawasan Puncak Pass, sehingga pengetatan pemeriksaan dilakukan petugas gabungan sesuai dengan larangan mudik dari pemerintah.

"Selama tiga hari terakhir, sekitar 6.000 kendaraan menjalani pemeriksaan di kawasan Puncak, 2.400 kendaraan dengan tujuan mudik kami kembalikan ke daerah asalnya karena tidak mengantongi surat keterangan bebas COVID-19 atau tidak dibekali SIKM," katanya.

Baca Juga: Terindikasi Mudik, 70 Ribu Lebih Kendaraan Diminta Putar Balik

Penyekatan di perbatasan Cianjur dengan kabupaten lain, ujar dia, terus diperketat seiring tingginya volume kendaraan memasuki H-2 Lebaran terutama malam dan dini hari, dengan penyekatan dilakukan 24 jam dalam tiga kali penggantian petugas, sehingga tidak ada celah bagi pemudik untuk lolos.

"Larangan mudik bukan menghalangi warga untuk bersilaturahmi, namun ini kepedulian pemerintah pada warganya karena pandemi masih berlangsung, lebih baik tunda mudik kalau kita sayang keluarga," ujar dia.

Baca Juga: Menteri PUPR Tinjau Langsung Penyekatan Peniadaan Mudik 2021
Sedangkan selama penyekatan dan larangan mudik, pihaknya telah mengamankan lebih dari 50 unit travel gelap yang tetap beroperasi setelah larangan mudik diberlakukan. Sebagian besar memanfaatkan jam genting untuk melintas di jalur utama Cianjur.

Namun, dengan penerapan penyekatan rangkap di sejumlah titik, termasuk jajaran polsek, melakukan penyekatan pada jam-jam tertentu membuat travel gelap yang juga kerap menggunakan jalur tikus dapat diamankan dan diberikan tindakan tegas tilang dan penahanan kendaraan.

"Bakan kami juga mengembalikan bus jurusan Cianjur-Kampung Rambutan, karena membawa puluhan penumpang dengan tujuan mudik yang tidak dapat menunjukkan surat bebas Covid-19. Berbagai upaya dilakukan pemudik agar dapat lolos dari pemeriksaan," kata Rifai. ***

 

 

 

Editor: Yetto Parceka

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x