Sektor Pertanian Perlu Waspadai Peningkatan Suhu Panas

- 5 Mei 2024, 16:58 WIB
Sektor Pertanian Perlu Waspadai Peningkatan Suhu Panas
Sektor Pertanian Perlu Waspadai Peningkatan Suhu Panas /Kabar Cirebon/Foto Tati Purwati/

SEPUTAR CIBUBUR- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengingatkan kembali ihwal dampak peningkatan suhu udara terhadap sektor pertanian di Indonesia.

Kepala Pusat Riset Tanaman Pangan BRIN Yudhistira Nugraha mengatakan kenaikan suhu dapat mempengaruhi produktivitas tanaman pangan.

"Laju evaporasi lebih tinggi, sehingga air lebih banyak hilang dan laju transpirasi juga meningkatkan yang membuat tanaman lebih banyak membutuhkan air," ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Jumat 3 Mei 2024.

Baca Juga: Kaltim Dukung Penyelenggaraan Ekonomi Karbon  

Pada tanaman tertentu seperti padi, ujarnya, fase yang paling sensitif suhu tinggi lebih dari 35 derajat Celcius adalah saat primodial - pembungaan. Suhu tinggi dapat menyebabkan keguguran polen atau serbuk sari, sehingga tanaman menjadi hampa.

Bentuk mitigasi yang dapat dilakukan petani adalah menanam varietas yang tahan terhadap suhu tinggi.

Saat ini belum banyak dilakukan pemuliaan padi yang toleran suhu tinggi, namun ada beberapa varietas yang sudah dilepas dari program penelitian cekaman suhu tinggi, yaitu Inpari Digdaya (tetuanya varietas dular yang tahan suhu tinggi).

 Baca Juga: Surya Paloh Sedih, Jika Diminta Saya Mampu Bayar Kebutuhan Pribadi SYL

"Karena di Indonesia tidak ada cekaman suhu tinggi untuk saat ini --tidak seperti di negara-negara tropis yang lebih dari 11 derajat lintang utara— maka belum terbukti adaptasinya," kata Yudhistira.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah