Gempa Guncang Wilayah Aru, Ini Penyebabnya

- 7 Juni 2021, 14:36 WIB
Ilustrasi gempa bumi.
Ilustrasi gempa bumi. /Pixabay/Tumisu

 

SEPUTAR CIBUBUR – Wilayah Aru diguncang gempa tektonik. Masyrakat diimbau agar tetap tenang.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut aktivitas sesar aktif di utara Graben Aru menyebabkan wilayah Aru diguncang gempa tektonik sekitar pukul 12.15 WIB dengan magnitudo 5,3 yang diperbarui menjadi 5,2.

Episenter gempa tektonik terletak pada koordinat 4,69 LS dan 133,8 BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 128 km arah Barat Laut Aru, Papua Barat pada kedalaman 15 km.

Baca Juga: UGM Kembangkan Alat Deteksi Gempa, Ketua DPD RI Minta Pemerintah Beri Dukungan

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif di utara Graben Aru," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangannya di Jakarta, Senin 7 Juni 2021.

Bambang mengatakan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).

Baca Juga: Pasca Gempa Jatim, Kemensos Bentuk Dua KSB di Lumajang

Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempabumi ini berpotensi menimbulkan guncangan II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ) di Aru, Kaimana dan Sorong Selatan.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Bambang.
Selain itu hingga pukul 12.40 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Baca Juga: Sejarah Gempa Malang-Blitar, BMKG: Lebih Dari 12 Kali

“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, dan agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa,” kata Bambang.

Dia menambahkan, periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah. ***

 

 

 

Editor: Yetto Parceka

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x