Penyelidikan Bocornya 279 Juta Data Pribadi Mengarah Ke Profil Pelaku, Polisi Minta Izin Sita Server BPJS

- 15 Juni 2021, 17:11 WIB
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono. /Dok. humas.polri.go.id

SEPUTAR CIBUBUR – Tim penyidik Mabes Polri mengajukan permohonan izin khusus menyita server BPJS Kesehatan berkaitan bocornya 279 juta data pribadi penduduk di lembaga penjaminan kesehatan tersebut., penyelidikannya telah mengarah ke profil pelaku.

"Penyidik telah membuat permohonan izin khusus penyitaan server BPJS Kesehatan, kesehatan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat  (Karopenmas)) Divisi Hubungan Masyarakat (Div Humas) Mabes Polri,  Brigjen Pol.Rusdi Hartono di Mabes Polri pada Selasa, 15 Juni 2023.

Permohonan penyitaan server BPJS itu, lanjutnya, diperlukan setelah tim penyidik yang menangani perkara itu meminta keterangan sedikitnya 15 orang saksi yang berasal dari internal BPJS Kesehatan, vendor penyedia sarana teleknologi informasi di BPJS Kesehatan dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Baca Juga: Pulihkan Konektivitas Warga, Kementerian PUPR Bersama CSR PT. Bukaka Rampungkan Perbaikan Jembatan di Banten

Menurutnya, ke 15 saksi yang dimintai keterangan itu, termasuk ahli yang dimintai pendapatnya berkaitan dengan kasus pencurian data pribadi penduduk tersebut. Menyangkut penyitaan server BPJS tersebut dipastikan tidak akan mengganggu layanan BPJS Kesehatan.

Dalam perkara ini, tim penyidik juga memeriksa secara daring situs 'cryptocurrency' yang diduga milik para pelaku."Untuk sementara penyidik telah menemukan profil pelaku di Raidforum. Penyidik sudah baca profilnya tinggal didalami ke depan ada perkembangannya, tentunya mengarah ke pelaku," kata Rusdi.

Seperti diberitakan, sebanyak 1.000.000 data pribadi yang kemungkinan adalah data dari Badan Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan diunggah (upload) di internet.kun bernama Kotz memberikan akses download (unduh) secara gratis untuk file sebesar 240 megabit (Mb) yang berisi 1.000.000 data pribadi masyarakat Indonesia.***

Editor: Erwin Tambunan

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah