SEPUTAR CIBUBUR – Epidemiolog (pakar wabah) Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono menilai penerapan PPKM Darurat Jawa-Bali ini belum optimal atau cenderung gagal.
Dalam cuitan di akun Twitter pribadinya, Pandu mengatakan, ada banyak faktor penyebab kegagalan PPKM Darurat Jawa-Bali dan pemerintah harus segera mengevaluasinya.
“Kegagalan PPKM Darurat pasti ada sebabnya, bukan hanya tantangan intervensi yang terlambat dan kurang fokus pada upaya menutup keran kasus yang terus mengalir tak terbendung,” kata Pandu, di akun Twitter @drpriono1, Selasa, 20 Juli 2021.
Baca Juga: PPKM Diperpanjang, Mall Seputar Cibubur Beroperasi Terbatas: Cek Cibubur Junction dan Trans Studio
Pandu turut menampilkan gambaran pencapaian dari penerapan PPKM Darurat di wilayah Jawa dan Bali. Yang menyatakan kebijakan PPKM Darurat yang sudah berlangsung dua pekan itu dinilai tidak mencapai target.
“Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Mikro Darurat kerap disebut PPKM Darurat di Jawa dan Bali, yang berlangsung sejak 3 Juli dan akan berakhir 20 Juli 2021, dinilai gagal mencapai target,” katanya.
Dalam pernyataan itu juga memberikan sejumlah indikator dari kegiatan penanganan pandemi Covid-19, menurutnya tak satupun yang terpenuhi.
Baca Juga: Isi Pidato Lengkap Presiden Joko Widodo Saat Umumkan PPKM Darurat Jawa-Bali Hingga 25 Juli 2021
“Dari sejumlah indikator capaian kegiatan penanganan pandemi Covid-19, tak satupun yang terpenuhi,” katanya.