SEPUTAR CIBUBUR – Setelah berjaya hampir dua pekan, bau busuk Bjorka yang mengaku hacker internasional asal Polandia terlahan mulai terkuak.
Data-data yang disebar Bjorka dan diklaim sebagai hasil peretasan di situs-situs pemerintah ternyata merupakan data –data yang dibeli dark web.
Dark web diketahui merupakan pasar gelap internet atau yang menjual beragam data-data hasil peretasan.
Baca Juga: Akui Pernah Retas KPU, Said Fikriansyah Bantah Sosok Dibalik Akun Bjorka
Baca Juga: Ngaku Hacker Internasional, Bjorka Diduga Akun Kadrun
Hal itu diungkapkan Koordinator Forum Keamanan Siber dan Informasi (FORMASI) Gildas Deograt Lumy.
Gildas Deograt memastikan, 1,3 miliar data kartu SIM yang dibocorkan Bjorka itu bukan hasil kerja kerasnya meretas sendiri.
Bjorka membeli data tersebut di pasar gelap internet atau dark web yang menjual beragam data-data hasil peretasan.
Baca Juga: Profil Muhammad Said Fikriansyah Terduga Bjorka, Terindikasi Kadrun?