Mahfud MD Sebut Food Estate Jokowi Rusak Lingkungan

- 22 Januari 2024, 21:22 WIB
Mahfud MD.
Mahfud MD. /Foto : IG @mohmahfudmd

SEPUTAR CIBUBUR -Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud MD menilai program food estaste program gagal yang sama sekali tidak  memakmurkan rakyat.

Untuk mencapai kemakmuran rakyat, pemerintah harus memperhatikan empat aspek yakni pemanfaatan, pemerataan, partisipasi masyarakat dan penghormatan terhadap hak warisan leluhur.

"Kami akan menggunakan empat tolak ukur itu," kata Mahfud saat menyampaikan visi dan misinya, Minggu 21 Januari 2024.

Baca Juga: Mantan Menteri Lingkungan Hidup Duga Food Estate Hanya Akal Akalan Curi Kayu

Mahfud lantas menyinggung pemerintah yang abai melakukan empat tolak ukur itu.

"Saya tidak melihat pemerintah untuk menjaga kelestarian lingkungan alam kita, maka kita punya program Petani bangga bertani di laut jaya, nelayan sejahtera," tuturnya.

Mantan Ketua MK itu menyebut food estate program gagal yang bikin rugi negara.

"Jangan seperti Food estate yang gagal dan merusak lingkungan. Yang benar aja, rugi dong kita?" kata Mahfud.

 Baca Juga: Puan Maharani Miris Lihat Buruknya Adab Gibran

Evaluasi

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti menilai, program food estate bukan solusi ketahanan pangan Indonesia.

Menurut dia, masalah ketahanan pangan harus mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, lingkungan, dan kesehatan.

"Kalau ada food estate yang buat hutan gundul, sehingga ada problem banjir, tanah longsor, itu sebaiknya dievaluasi," kata Esther kepada wartawan di Jakarta dikutip Sabtu 20 Januari 2024.

 Baca Juga: Survei Prabowo Gibran Anjlok, Jokowi Ingin Bertemu Megawati Minta Koalisi

Esther menilai, masalah pangan di Tanah Air begitu kompleks.

Dia menyebut, ada sejumlah tantangan yang masih dihadapi petani dalam proses produksi.

"Tantangan ketahanan pangan di Indonesia bukan hanya supply, lalu dengan solusi perluasan lahan. Tapi harus dilihat dari faktor akses terhadap teknologi, R&D (riset dan pengembangan), dan lain-lain," kata Esther.

Menurut dia, permasalahan ketahanan pangan dari sisi petani, salah satunya ada pada kendala bahan baku.

"Ada masalah pupuk susah, harganya mahal," ujarnya.***

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah