Menuju Indonesia Negara Maju, Ekosistem Iptek dan Inovasi Jadi Penghela

- 20 Mei 2023, 20:29 WIB
Para Tokoh Iptek dan Inovasi Indonesia pada Seminar Hari Kreativitas dan Inovasi Dunia, 20 Mei 2023
Para Tokoh Iptek dan Inovasi Indonesia pada Seminar Hari Kreativitas dan Inovasi Dunia, 20 Mei 2023 /

Memang ini sangat kecil dibandingkan jumlah paten yang harus dihimpun untuk suatu negara yang ingin melompat dari negara berkembang menuju negara maju. 

Oleh sebab itu, Direktorat Paten segera bergerak untuk memberikan dukungan regulasi, bimbingan teknis kepada para pemohon paten, serta berkunjung ke kampus kampus untuk menggairahkan para peneliti dan inovator agarsegera mempatenkan hasil temuan mereka. 

Ketua Asosiasi DRIN yang juga Wakil Ketua CTIS,  Dr. Bambang Setiadi menegaskan bahwa yang lebih penting lagi adalah kiranya hasil inovasi yang dipatenkan tadi harus diaplikasikan dan digunakan, karena paten juga memiliki jangka waktu terdaftar yang terbatas, yang apabila tidak digunakan maka paten akanmenjadi domain publik.

Direktur Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemendikbudristek, Professor Faiz Syuaib juga menyatakan bahwa pada 4 tahun terakhir publikasi hasil riset telah meningkat sangat tajam menjadi puluhan ribu karya tulis ilmiah. 

Namun demikian, karya tulis ilmiah tadi sangat sedikit yang  mengarah kepada paten ataupun menjadi prototipe guna bisa dihilirisasi menjadi produk industri. 

Oleh sebab itu, Faiz sepakat bahwa pada Agustus 2023 mendatang Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat, bekerjasama dengan Asosiasi DRIN dan CTIS akan menggelar Focus Group Discussion untuk mempertemukan para  periset, inovator dan inventor guna menginvetarisasi beragam produk riset yang dapat segera dipatenkan dan bisa didorong ke industri melalui proses hilirisasi.

Seminar juga menampilkan para inovator Bangsa Indonesia yang karya-karyanya telah mendunia, seperti Dr. Yogi Ahmad Erlangga yang inovasi rumusan matematikanya dipakai di industri migas,  Muhammad Nurhuda, penemu kompor ramah lingkungan yang sudah diekspor sampai  Norwegia, Professor Adi Utarini, pengembang teknologi Wolbachia untuk pemberantasan penyakit demam berdarah, Professor Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, penemu Teknologi Radar 3-Dimensi. 

Ada juga Professor Mulyowidodo Kartidjo sebagai ahli robotika dan mekatronika, Fajar Sidik Abdullah Kelana, salah satu dari 20 Insinyur Muda Terbaik Sedunia, Professor Irwandi Yaswir penerima King Faisal  International Prize dari Saudi Arabia, dan Dr.Sena Sopaheluwakan, ahli pemodelan iklim dan pemilik beberapa paten.

Baca Juga: Apa itu Gerhana Matahari Hibrida? Fenomena Langka yang Terjadi Hari Ini, Kamis 20 April 2023

Pada kesempatan ini, Bambang Setiadi juga menyerahkan Penghargaan Asosiasi DRIN Award 2023 kepada mendiang  Dr. Boenjamin Setiawan sebagai inventor, inovator dan pendiri Kalbe Farma yang sekarang telah menjadi salah satu industri farmasi terbesar di Indonesia.

Halaman:

Editor: sugiharto basith budiman


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x