Aspebindo Siap Gelar Rakernas Konsolidasikan Pengusaha Minerba

1 Desember 2022, 13:14 WIB
Ketua Umum Aspebindo, Dr Anggawira MM MH (kedua dari kiri) dalam Kegiatan Pra-Rakernas Aspebindo yang digelar di Pribadi House, Selasa (29/11/2022). Foto: Aspebindo /Lucius GK/

SEPUTAR CIBUBUR – Demi optimalisasi dan konsolidasi internal sebagai upaya untuk berperan aktif dalam kebijakan energi nasional, Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batu bara Indonesia (Aspebindo) siap menggelar rapat kerja nasional (rakernas) di The Dharmawangsa Hotel pada 19 Desember 2022.  

Dalam kegiatan Pra-Rakernas Aspebindo yang digelar di Pribadi House, Selasa (29/11/2022), Ketua Umum Aspebindo, Dr Anggawira MM MH memberikan pengarahan kepada seluruh anggotanya untuk berperan aktif dalam memberikan masukan serta ide kreatif untuk kebijakan energi di Indonesia.

“Rakernas ini harus jadi momentum kita untuk semakin giat memberikan ide dan gagasan dari pelaku usaha untuk pemerintah, kita lihat sekarang kebijakan transisi energi sangat cepat dibahas, pelaku usaha jangan tinggal diam, kita ini aktor penting yang menentukan sukses tidaknya transisi energi,” kata Anggawira dalam keterangannya Kamis (1/12/2022).

Baca Juga: Aspebindo Berharap BLU Jadi Solusi Keamanan Suplai Batu Bara untuk Listrik dan Industri

Misalnya dorongan untuk menghambat pembiayaan usaha batu bara melalui klasifikasi merah dalam taksonomi hijau yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menurutnya kebijakan ini harus dikaji kembali agar bisa memanfaatkan momentum kenaikan harga batu bara.

“Momentum kenaikan harga komoditas batu bara masih sulit dimanfaatkan pelaku usaha dengan dukungan pendanaan yang kian tipis, padahal royalti dan kontribusi kita ke negara sudah ditingkatkan, harus ada solusi agar kita tidak kelewatan momen bisnis ini yang mungkin tidak bertahan lama,” jelas Anggawira.

Ia turut memberikan gambaran kondisi energi nasional di tahun selanjutnya dan tantangan dalam hilirisasi industri. Antara lain mengenai kalahnya gugatan Indonesia terhadap WTO mengenai ekspor nikel.

Baca Juga: Anggawira: Pelaku Usaha Sumbar Harus Manfaatkan Marawa Digital Fest 2022

“Saat ini pemerintah mengajukan banding atas kekalahan saat menghadapi gugatan terkait setop ekspor nikel yang diajukan Uni Eropa ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), ini komitmen serius pemerintah untuk meningkatkan nilai bahan baku mentah energi yang ada, pengusaha harus ambil peran jangan tinggal diam kita harus sambut dari bawah untuk memastikan hilirisasi mineral ini mampu meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan energi Indonesia,” katanya.

Arahan dari ketua umum Aspebindo disambut baik oleh Ketua Pelaksana Rakernas Aspebindo, Fathul Nugroho, ia berkomitmen akan menghadirkan rakernas yang mampu mengkonsolidasikan pelaku usaha untuk merekomendasikan kebijakan yang tepat.

“Kita sudah memulai mempersiapkan rakernas beberapa waktu yang lalu. Melalui audiensi, dan konsolidasi dengan beberapa pihak serta berkomunikasi aktif dengan pengurus daerah kita siap melakukan konsolidasi secara nasional untuk menyusun program dan gagasan yang akan didorong Aspebindo berkaitan dengan ketahanan energi Indonesia,” kata Fathul Nugroho dalam Pra Rakernas Aspebindo. 

Baca Juga: Batu Bara Masih Jadi Energi Paling Murah di Dunia

Menurutnya konsolidasi internal Aspebindo mengerucutkan ketahanan energi kepada dua hal penting yakni kecukupan pasokan batubara dan mineral serta mendorong peningkatan investasi ke sektor-sektor energi strategis.

“Pasokan batubara dan mineral serta investasi akan menjadi catatan kami dalam rakernas kali ini untuk itu kita akan mengangkat tema Powering The Future: Energy at The Hearth of Mineral Supply And Investment Opportunities,” terang Fathul.

Fathul mengatakan nantinya Rakernas Aspebindo tidak hanya akan menyusun program yang akan dilakukan Aspebindo namun juga menjalin komunikasi dengan berbagai pihak eksternal yang berkepentingan dalam menjaga ketahanan energi Indonesia.

“Iya nanti rakernas tidak hanya untuk internal, kita juga adakan Indonesia Energy and Mineral Conference sebagai wadah diskusi dan menyusun rencana strategis bersama dalam dua topik utama yaitu mengenai ketahanan energi Indonesia saat ini, serta kesiapan pelaku usaha dalam transisi energi dari energi fosil ke energi terbarukan,” jelas Fathul. (Lucius GK)

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers

Tags

Terkini

Terpopuler