Pengelolaan Lingkungan Tambang Emas Martabe,Kualitas Biota Air di Sungai Batangtoru Masih Terjaga

- 8 Mei 2021, 11:22 WIB
peserta webinar pengelolaan lingkungan di batang toru
peserta webinar pengelolaan lingkungan di batang toru /Kamsari/Dok. Humas Agincourt Resources

 

SEPUTAR CIBUBUR - Penelitian yang dilakukan Pusat Lingkungan dan Kependudukan, Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara (USU) sejak 2012 membuktikan tidak ada pengaruh signifikan dari air sisa proses Tambang Emas Martabe yang dikelola oleh PT Agincourt Resources (PTAR) terhadap kualitas biota air di Sungai Batangtoru.

Dari hasil pantauan rutin yang dilakukan Departemen Lingkungan PTAR dan Tim Terpadu Pemantau Kualitas Air Tambang Emas Martabe juga secara konsisten menunjukkan air sisa proses memenuhi baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Lingkungan dan Kependudukan, Lembaga Penelitian USU, sekaligus Guru Besar Departemen Biologi USU Prof. Dr. Ing. Ternala Alexander Barus ditengah-tengah Virtual Media Gathering Ramadan 1442 H yang diselenggarakan oleh PTAR pada Selasa, 4 Mei 2021. Adapun, ajang silaturahmi sekaligus memberikan kabar terbaru perusahaan ini diikuti oleh lebih dari 60 orang jurnalis dari Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Sibolga, Padangsidimpuan, Tapanuli Selatan dan Mandailing Natal.

Baca Juga: Sediakan Fitur Scan To Pay Bank DKI Permudah Masyarakat Bayar Zakat, Infaq, dan Sedekah

"Dari hasil penelitian tersebut, kami mendapatkan bahwa, tidak ada penurunan panjang dan berat ikan sejak penelitian pertama kali dilakukan yakni Oktober 2012. Total terdapat 32 spesies ikan yang kami temukan. Hasil penelitian ini juga tidak hanya berlaku di Sungai Batangtoru, tapi juga perairan di sekitar wilayah operasional tambang seperti di Aek Pahu Tombak, dan Hutamosu. Tak hanya ikan, kami juga masih menemukan biota air lainnya seperti plankton dan bentos yang dapat menjadi indikator kondisi air yang baik untuk kehidupan biota air. Semua konsentrasi logam berat yang kami temukan di dalam ikan dari seluruh sampel, masih jauh di bawah standar berbahaya yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan," jelas Ternala.

Ternala juga mengungkap, PTAR telah melakukan upaya pengelolaan dan pemantauan kualitas air sisa proses yang melampaui ketentuan pemerintah. Pembentukan Tim Terpadu dan penelitian rutin terhadap kualitas biota air di sekitar operasional tambang, menunjukkan komitmen tertinggi PTAR terhadap pengelolaan lingkungan.

"Berdasarkan pengamatan saya sejauh ini di industri ekstraktif hanya PTAR yang berkomitmen terhadap pengelolaan lingkungan, hingga melibatkan masyarakatkan melalui Tim Terpadu, dan secara berkala bekerja sama dengan lembaga independen untuk memantau kualitas biota air."

Ternala merinci, beberapa lokasi pengambilan sampel penelitian lainnya yakni Aek Pahu Hutamosu, Tor Uluala, Garoga, dan Aek Bongbongan yang bermuara ke Sungai Batangtoru. Penelitian mengukur beberapa parameter seperti kelarutan oksigen, temperatur air, pH, dan sebagainya. Hasilnya, seluruh faktor fisik masih memenuhi baku mutu air berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

Halaman:

Editor: Kamsari


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x