SEPUTAR CIBUBUR- Polri menduga, skema kejahatan penipuan berkedok trading binary option dengan menggunakan jasa influencer untuk pemasarannya semakin kuat.
Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Arief Sulistyanto menjelaskan bahwa modus dugaan penipuan tersebut salah satunya digunakan oleh aplikasi Binomo yang tengah diselidiki oleh pihaknya.
"Robot trading, servernya ada di luar negeri. Kemudian di dalam negeri menggunakan affiliator atau agen-agen kemudian untuk pemasarannya mereka menggunakan influencer-influencer," kata Arief dalam Podcast Polri TV sebagaimana dikutip, Rabu 9 Februari 2022.
Baca Juga: Jadi Tokoh Fiktif di Iklan Binomo, Budi Setiawan : Aslinya, Gue Susah Man
Arief mengatakan bahwa kasus penipuan berkedok investasi semacam itu sebenarnya sudah kerap terjadi sejak lama.
Penyelenggara robot trading menggunakan skema ponzi atau sistem pemberian keuntungan berjenjang bagi membernya.
Menurut Arief, perputaran uang itu dilakukan oleh pelaku penipuan dengan memutarkan uangnya melalui perekrutan investor baru.
"Ketika uang para member baru sudah cukup banyak, baru dibawa, kabur," kata Arief.
Baca Juga: Mantap, Polri Bakal Siapkan Posko Pengaduan Bagi Korban Penipuan Robot Trading