Ajang MotoGP Mandalika, Momentum Bangkit UMKM

- 24 Februari 2022, 12:02 WIB
Forum Digitalk
Forum Digitalk /Kamsari/Dok. Humas Kemkominfo

“Kami akan membuat Ladara menjadi pusat berbagai kerajinan dan juga produk-produk khas daerah di seluruh Indonesia yang bisa dibeli secara online, sehingga akan memudahkan masyarakat dalam mendapatkan produk yang tadinya hanya tersedia di daerah-daerah nantinya akan bisa didapat hanya dalam genggaman,” jelas Nanny.

Kepala Dinas Kominfotik NTB, Najamuddin Amy yang hadir secara luring juga mendukung pelaksanaan MotoGP, terutama kaitannya dengan pemberdayaan masyarakat sekitar, dalam hal ini perekonomian UMKM.

“Dinas Kominfotik NTB berusaha bukan hanya pada regulasi yang ditekankan, namun adanya kegiatan usaha yang dilakukan secara nyata dengan digitalisasi, dengan memberikan model bisnis yang masih dijual hingga hari ini, yaitu NTBMall.com, sebagai situs jual beli online (e-commerce) produk-produk UMKM asli unggulan Nusa Tenggara Barat. Per oktober 2021, omzet online dan offline NTBMall mencapai 2,7 milyar, hingga November 2021 telah melibatkan 2.853 UMKM di NTB dengan lebih dari 4.250 produk yang tersebar dari 10 kabupaten/kota.” tegas Najamuddin Amy.

Founder & CEO Tenun Gaya, Wignyo Rahadi mengatakan kain tenun merupakan produk unggulan dari NTB, untuk itu Wignyo mengajak para UMKM agar lebih memperhatikan quality control dan finishing pada produk-produknya agar memiliki standar kualitas, dan tanpa quality control yang baik, hal itu tidak akan terjadi.

Pada saat perhelatan MotoGP nanti semua mata di dunia akan memandang Mandalika, ini merupakan kesempatan kita untuk berpromosi, tentu yang diharapkan adalah kita bisa menjaga kualitas produk kita untuk mendapat kepercayaan dari masyarakat atau wisatawan luar.

“Jadi teman-teman yang belum melakukan quality control maupun finishing tolong dilakukan sesegera mungkin, dalam waktu jangka pendek ini kita harus bisa menawarkan produk yang terbaik dalam gelaran MotoGP,” ajak Wignyo.

Harus kita akui, setelah dibina dan diangkat produknya kendala yang sering ditemui oleh para perajin adalah bagaimana menjual produk tersebut, salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan fasilitas yang ada. “Mari kita bersama-sama bergiat membangun negeri dengan memanfaatkan fasilitas yg telah disediakan oleh pemerintah pusat dan daerah,” jelas Sativa Sutan Anwar, Pembina & perajin kain tradisional Indonesia.

Sejalan dengan hal tersebut Indah Purwanti Ningsih, Founder Lombok Womenpreneur Club juga mengatakan agar selalu dapat membaca perubahan perilaku konsumen.

“Jadilah UMKM yang kreatif dan adaptif sehingga dapat berinovasi dan berkreasi sehingga dapat menciptakan produk yang sesuai kebutuhan konsumen saat ini," ungkapnya.

Acara Forum Digitalk ini diadakan secara hybrid, dihadiri oleh 30 pelaku UMKM di Nusa Tenggara Barat secara luring, dan secara daring melalui aplikasi Zoom dan streaming youtube Ditjen IKP Kominfo sebanyak 400 orang.*

Halaman:

Editor: Kamsari


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah