“Ada beberapa nomor togel dan nilai taruhannya di ponsel tersebut,” ujar Kompol Hari.
Tersangka Orik mengaku uang penombok kadang dikirim, tapi ada juga yang dia ambil sendiri. “Pengakuannya, keuntungan jadi pengepul ini digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari,” jelasnya.
Baca Juga: Klarifikasi Badan Pengelola Gading Nias Residences Terkait Lansia Jatuh dari Lantai 21 Apartemen
Saat ditanya wartawan, Ia mengaku terpaksa karena sulit mencari pekerjaan lain di usia mendekati kepala enam. “Yah, terpaksa biar bisa dapat uang,” katanya.
Orik mengaku sudah paham risiko bakal berhadapan dengan aparat penegak hukum jika aktivitasnya terbongkar. Karena itu, dia selalu behati-hati saat menerima tombokan nomor togel.
“Tapi namanya apes, ya, mau bagaimana lagi,” katanya. ***