Ekonomi Nasional Indonesia Mulai Pulih, Perbankan Gencar Kucurkan Kredit

- 1 Agustus 2022, 11:02 WIB
Ilustrasi logo Bank Indonesia.
Ilustrasi logo Bank Indonesia. /Reuters/Iqro Rinaldi

SEPUTAR CIBUBUR - Bank Indonesia (BI) menilai perekonomian nasional mulai pulih setelah sempat lesu akibat dihantam dampak covid 19. Penilaian BI tersebut setelah melihat semakin optimisnya sektor perbankan menyalurkan kredit pada tahun 2022 ini.

Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo ekspansi kredit perbankan sejalan dengan tren pemulihan ekonomi Indonesia yang mampu tumbuh di atas 5% secara year on year (yoy) di semester awal tahun ini.

Baca Juga: Pimpinan KPU Minta PRMN dan Jaringan Medianya Tangkal Berita Hoaks dan SARA di Medsos

"Optimisme perbankan untuk menyalurkan kredit pada tahun ini didorong oleh pulihnya kinerja penjualan sektor korporasi.

BI mencatat, saat ini pertumbuhan penjualan korporasi telah menembus 10%," Kata Perry dalam siaran persnya.

PT Bank Central Asia (Persero) Tbk atau BCAmenjadi salah satu contoh Perbankan yang mulai gencar mengucurkan kredit.

BCA mencatatkan kenaikan pertumbuhan kredit perseroan di mana penyaluran kredit pada enam bulan pertama tahun 2022 mencapai Rp 38,2 triliun atau tumbuh 13,8%. Pencapaian itu menjadi rekor pertumbuhan kredit tertinggi sepanjang semester 1 2022.

Pertumbuhan positif pada kredit di semester I-2021 mendorong tumbuhnya laba bersih BCA sebesar 24,9% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 18 triliun, dari sebelumnya Rp 14,5 triliun.

"Tingginya pertumbuhan laba itu selaras dengan kenaikan pertumbuhan kredit perseroan," kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja pada paparan kinerja secara virtual.

"Kami melihat permintaan kredit modal kerja yang kuat menjelang Hari Raya Idul Fitri dan minat konsumer yang membaik. KPR dan KKB juga meningkat selama BCA Expoversary 2022 yang pencapaiannya melebihi rata-rata event tahun lalu," ujarnya.

Jahja juga mengatakan, BCA membukukan pertumbuhan positif pada pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) selama semester I-2022, yakni naik 5,3% YoY menjadi Rp 29,8 triliun. Pendapatan selain bunga tumbuh 8,9% YoY menjadi Rp 11,1 triliun, ditopang kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 15,0% YoY.

Secara total, pendapatan operasional tercatat sebesar Rp 40,9 triliun atau naik 6,3% YoY. Seiring dengan peningkatan kualitas aset, biaya provisi tercatat turun Rp 2,8 triliun dibandingkan tahun lalu.
"Didukung oleh pencapaian-pencapaian positif tersebut, laba bersih BCA naik 24,9% YoY menjadi Rp 18 triliun," sebut Jahja.

Editor: Kamsari


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah