Tutup BFN 2022, AFPI Luncurkan IdFintechScore dan Gelar Business Matching

- 14 Desember 2022, 18:18 WIB
AFPI dalam peluncuran IdFintechScore di Yogyakarta, Selasa (13/12/2022). Foto: AFPI
AFPI dalam peluncuran IdFintechScore di Yogyakarta, Selasa (13/12/2022). Foto: AFPI /

SEPUTAR CIBUBUR  – Memanfaatkan momen penyelenggaraan 4th Indonesia Fintech Summit sekaligus menutup Bulan Fintech Nasional (BFN) 2022, Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) berkolaborasi dengan PT PEFINDO Biro Kredit meluncurkan IdFintechScore, produk scoring, dan dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) membentuk Business Matching untuk menjadi financial gate.

Ketua Umum AFPI sekaligus CEO dan co-founder Investree, Adrian Gunadi mengatakan  AFPI memaksimalkan kolaborasi dengan sejumlah ekosistem pendukung industri fintech lending.  Kali ini melakukan peluncuran IdFintechScore hasil kolaborasi dengan PEFINDO untuk memperkuat industri fintech lending khususnya untuk memitigasi risiko terkait credit scoring.

Baca Juga: Fintech Abal-abal dan Judi Online Tipu 35 WNI di Kamboja, Kemlu Beri Penjelasan

“Keberadaan IdFintechScore ini diharapkan memperkuat industri fintech lending dari kredit macet, di mana saat ini AFPI juga sudah memiliki Fintech Data Center (FDC). Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan kualitas pinjaman khususnya kepada borrower yang memiliki credit scoring yang baik,” kata Adrian saat peluncuran di Yogyakarta, Selasa (13/12/2022).

Direktur Utama PEFINDO Biro Kredit IdScore, Yohanes Arts Abimanyu mengungkapkan, fintech lending sektor konsumtif saat ini bisa membidik peluang penyaluran pinjaman yang lebih tinggi lagi dengan memanfaatkan credit scoring yang didesain khusus sesuai karakteristik bisnisnya. Hasil analisa akan lebih spesifik, akurat dan tajam guna menjaga kualitas portfolio pinjaman sekaligus membuka potensi bisnis ke depan.

AFPI dalam peluncuran IdFintechScore di Yogyakarta, Selasa (13/12/2022). Foto: AFPI
AFPI dalam peluncuran IdFintechScore di Yogyakarta, Selasa (13/12/2022). Foto: AFPI
Keunggulan produk ini terletak pada scoring model yang menggunakan parameter dan variable spesifik untuk mendalami karakter peminjam, seperti payment behaviour, recent over-indebtedness dan tingkat utilisasi fasilitas yang dimiliki.  Terlebih bisnis fintech lending terutama sektor konsumtif memiliki karakteristik yang berbeda dengan pinjaman konvensional di perbankan. Perbedaan itu mencakup sisi fitur dan jenis produk, segmen dan target pasar, pengukuran risiko termasuk tingkat kolektibilitas borrower

Baca Juga: Sepanjang Tahun Ini Fintech AsetKu Sudah Salurkan Dana Rp14 Triliun

“Untuk lebih mengoptimalkan pemanfaatan credit scoring di lingkungan fintech lending, perlu dilakukan penyesuaian scoring model guna mempertajam akurasi agar hasil analisa sesuai dengan risk appetite, proses bisnis, dan segmen pasar,” pungkas Abimanyu.

Business Matching dengan BNI

Sementara berkolaborasi dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), AFPI membentuk Business Matching untuk menjadi financial gate atau chanelling kepada masyarakat yang belum tersentuh layanan perbankan.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah