Indonesia Incar Negara Eropa Timur untuk Peningkatan Ekspor Produk Kayu, Ada Fenomena yang Bikin Optimis

- 31 Januari 2023, 09:48 WIB
“Sosialisasi Peluang dan Tantangan Ekspor Produk Kehutanan di Eropa”, Senin 30 Januari 2023.
“Sosialisasi Peluang dan Tantangan Ekspor Produk Kehutanan di Eropa”, Senin 30 Januari 2023. /

Meski nilainya masih jauh dibandingkan dengan negara yang menjadi pasar tradisional, namun pertumbuhan itu menunjukkan hal yang luar biasa. Indroyono mengatakan, pertumbuhan di negara pasar non tradisonal adalah peluang demi peningkatan ekspor di tengah tantangan perekonomian tahun 2023.

“Jadi ada Negara-negara yang growth-nya tinggi banget. Kalau bisa didapat rumusannya tentu luar biasa,” katanya.

Informasi dari KBRI di Bratislava, kenaikan permintaan produk kayu di Slovakia karena Negara tersebut sedang gencar membangun apartemen sehingga butuh banyak produk kayu sebagai material bangunan. Di sisi lain, pasokan produk kayu yang selama ini diperoleh dari Polandia juga berkurang. Produk kayu Indonesia dijadikan pilihan juga dikarenakan memiliki harga yang kompetitif selain karena kualitas yang baik.

Fenomena lain yang terjadi dari catatan ekspor tahun 2022 adalah kenaikan permintaan untuk produk wood chip dengan growth mencapai 235%. Hal ini diperkirakan terkait dengan tren penggunaan biomassa untuk pembangkit listrik dan kebutuhan penghangat ruangan.

“Nilai kenaikan permintaan wood chip memang masih ribuan dolar, namin growth-nya luar biasa,” katanya.

Deputy Chief of Mission KBRI Brusel Sulaiman Syarif mengungkapkan kenaikan nilai ekspor ke UE adalah hikmah di balik pandemi Covid-19. “Banyak orang yang harus tinggal di rumah sehingga akhirnya memilih untuk memperbarui rumah dan furniturnya,”

Sulaiman melanjutkan, untuk terus meningkatkan pasar di UE, ada beberapa ketentuan yang diperkirakan perlu diantisipasi. Diantaranya adalah ketentuan anti deforestasi UE (Europe Union Deforestation Regulation/EUDR).

Sulaiman optimis implementasi EUDR tidak akan menggangu  komoditas kayu Indonesia karena telah dikembangkannya Sistem Verifikasi Legalitas dan Kelestarian (SVLK). Sistem tersebut telah diakui oleh UE lewat perjanjian kemitraan sukarela FLEGT.

Duta Besar Indonesia untuk Belgia merangkap Luxemburg dan Uni Eropa Andri Hadi menyatakan untuk meningkatkan perdagangan ke UE, pemerintah juga akan terus mendorong penyelesaian perundingan Indonesia – European Union Comprehensive Partnership Agreement (IEU CEPA).

“Pasar UE ini unik dan penuh tantangan. Tapi kita optimis bisa meningkatkan pasar kita di sana,” kata Andri. ***

Halaman:

Editor: sugiharto basith budiman


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x