SEPUTAR CIBUBUR - Melalui kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi di bidang Pengabdian Masyarakat, para dosen Universitas Dian Nusantara (Undira) dengan menggandeng pelaku sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta Ibu-Ibu PKK di Desa Cogreg, Parung, Bogor menggelar acara bertema “Peluang dan Tantangan Digitalisasi UMKM serta Pemanfaatan Software Pencatatan Informasi Keuangan” yang dilaksanakan Rabu (2/8/2023).
Kegiatan ini dihadiri juga oleh Mad Yusup Supriatna selaku Kepala Desa Cogreg, yang sekaligus membuka kegiatan. Dalam sambutannya, Mad Yusup Supriatna menyatakan bahwa pelaku UMKM di Desa Cogreg sebagian ada yang bertahan melewati masa pandemi. namun banyak juga UMKM yang kegiatan penjualannya pasif.
Oleh karena itu, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam tentang peran digitalisasi dan teknologi dalam mengembangkan UMKM serta manfaat pemanfaatan perangkat lunak pencatatan informasi keuangan bagi UMKM dan masyarakat di desa Cogreg khususnya.
Di era modern yang semakin berkembang dengan pemanfaatan digital, UMKM berada pada garis terdepan dalam melakukan perubahan ekonomi. Digitalisasi yang diterapkan oleh UMKM dapat memberikan peluang baru untuk mengembangkan pasar, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperluas jangkauan bisnis. Namun, bersamaan dengan peluang ini, muncul juga tantangan-tantangan baru yang perlu diatasi.
Baca Juga: Keren! Sekitar 2.000 UMKM di Bandung Naik Kelas Berkat Pendampingan
Kegiatan ini menjadi forum bagi pelaku UMKM dan pemangku kepentingan desa bersama civitas akademika Universitas Dian Nusantara untuk membahas berbagai strategi menghadapi tantangan tersebut.
Menjadi entrepreneur
Dalam kegiatan ini Ika Puji Saputri SE MM memberikan motivasi kepada ibu-ibu PKK Desa Cogreg untuk menjadi seorang entrepreneur dan juga memberikan pengetahuan mengenai branding sebuah produk di pasar digital melalui kemasan yang menarik, sehingga produk menjadi lebih menarik dan memiliki nilai jual yang tinggi.
Selanjutnya Vely Randyantini SE MM menambahkan dalam pemaparannya bahwa saat ini UMKM banyak yang terkendala dengan modal untuk memulai di pasar digital, oleh karena itu dalam paparannya fintech merupakan salah satu solusi pemecahan masalah yang terjadi mengenai modal. Hanya saja dalam penggunaan fintech dalam bentuk pinjaman online perlu kehati-hatian.
Siti Annisa Wahdiniawati ST MSi memaparkan bahwa dalam strategi pemasaran digital saat ini tidak hanya melalui whatsapp dan facebook saja, melainkan UMKM juga bisa melakukan pemasaran melalui go food, grab food, shopee food, instagram dan tiktok live. Saat ini konsumen cenderung suka melakukan transaksi pembelanjaan saat live streaming. Selain itu UMKM juga bisa memanfaatkan marketplace yang ada di Indonesia, sehingga UMKM dapat mempromosikan dan memasarkan produknya ke jangkauan yang lebih luas.
Baca Juga: Puan: Jadi Ajang UMKM Jual Produknya, PRJ Event Penggerak Ekonomi
Di sisi lain Ari Apriani SE MM juga memaparkan bahwa UMKM juga harus mengadopsi dompet digital sebagai sistem pembayaran elektronik. Karena selama pandemi Covid-19 perilaku belanja konsumen berubah, yang awalnya selalu berbelanja membawa uang cash, tetapi selama pandemi sistem pembayaran mulai menggunakan non tunai dan beralih berbelanja online dan berlanjut sampai dengan sekarang.
Ari Apriani mengatakan dalam penelitiannya yang membahas perilaku konsumen dalam penggunaan salah satu dompet digital diperoleh hasil bahwa konsumen membutuhkan rasa nyaman dalam melakukan transaksi pembayaran, karena konsumen tidak perlu membawa uang cash.
Pemanfaatan software pencatatan informasi keuangan dengan android untuk UMKM agar laporan keuangan teratur dan rapih, sehingga laba rugi dari usaha jelas, UMKM dapat mengambil keputusan bisnis yang lebih baik, mengelola arus kas dengan lebih efisien. Dalam sesi ini, akan dijelaskan berbagai jenis perangkat lunak pencatatan keuangan yang dapat digunakan oleh UMKM di Desa Cogreg, serta panduan praktis tentang implementasinya.
Baca Juga: VENTENY Makin Mantap Dukung Pertumbuhan UMKM dan Kesejahteraan Karyawan di Indonesia
Kegiatan ini ditutup oleh paparan dari tim Magita, SE MM yang mengatakan bahwa dalam keberhasilan UMKM tentunya membutuhkan dukungan internal organisasi berupa pengembangan sumber daya manusia untuk meningkatkan produktivitas dan motivasi. Dukungan eksternal dari Pemerintah Daerah terkait, seperti dukungan kemudahan dalam pengurusan dokumentasi perizinan untuk mengembangkan usahanya.
Harapan Kepala Desa Cogreg, kegiatan ini bukan hanya sekadar sampai di sini, tetapi Mad Yusup Supriatna meminta kepada civitas akademika Universitas Dian Nusantara untuk terus memonitoring hasil dari kegiatan ini dan selanjutnya dapat diadakan kegiatan lanjutan sebagi bentuk implementasi dan evaluasi dari kegiatan yang sudah diselenggrakan. (Lucius GK)