Terdampak Depresiasi Rupiah, Kemenperin Dorong Serapan Produk Industri Manufaktur

- 29 Oktober 2023, 11:12 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita /Media Kupang

SEPUTAR CIBUBUR - Dampak depresiasi rupiah saat ini tengah dirasakan oleh industri manufaktur. Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS yang sebelumnya menyebabkan kenaikan biaya impor bahan baku dan logistik, kini juga diikuti oleh kenaikan suku bunga pinjaman perbankan bagi sektor manufaktur.

Bank Indonesia baru-baru ini menaikkan suku bunga acuan di level 6%, dari angka 5,75% yang bertahan sejak Januari 2023.

Kondisi ini mendorong industri manufaktur untuk menghitung ulang biaya produksi. Sebagian industri memangkas margin keuntungan untuk menanggung beban biaya produksi.

Baca Juga: Pemkab Bekasi Bidik Peluang Kirim Tenaga Kerja ke Jepang, Simak Info Detilnya

Namun, para pelaku industri dengan skala yang lebih kecil terpaksa melakukan penyesuaian harga akibat semakin meningkatnya harga bahan baku dan biaya produksi.

“Kami memandang keputusan bank sentral untuk menaikkan suku bunga acuan telah berdasarkan penilaian menyeluruh terhadap inflasi di tanah air,” ujar Menteri Perindustrian di Jakarta, dikutip Minggu 29 Oktober 2023.

Meski demikian, Menperin mengharapkan agar inflasi di Indonesia masih bisa terkontrol dan tidak ada perubahan pada faktor-faktor lainnya yang akan turut meningkatkan biaya produksi di sektor industri.

“Misalnya isu kenaikan harga gas industri atau kenaikan tarif listrik, sehingga biaya produksi dapat dijaga agar tetap stabil dan produk industri kita menjadi kompetitif,” jelas Menperin.

Ia menambahkan, pihaknya yakin bank sentral memiliki instrumen-instrumen untuk menjaga stabilitas. Selain itu, perbankan juga dapat mendukung sektor industri yang selama ini menjadi penyumbang pajak serta memberikan kontribusi ekonomi tertinggi. “Sehingga kami tetap optimis bahwa manufaktur akan tetap tumbuh,” ujarnya.

Halaman:

Editor: sugiharto basith budiman


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah